Memahami kesatuan dalam perbedaan dalam Doa Yesus bagi umat-Nya (Yohanes 17)

Memahami kesatuan dalam perbedaan dalam Doa Yesus bagi umat-Nya (Yohanes 17)
Shalom aleikhem,
Dalam doa Yesus untuk seluruh umat-Nya, sebagaimana tercatat dalam Injil Yohanes pasal 17, terdapat ungkapan yang khas:
"Supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita." (Yoh. 17:11b)
Terj. English: "So that they may be one, as We are One." (John 17:11b, NIV)
Unity in diversity
Ungkapan yang khas Injil Yohanes tersebut, biasanya dihubungkan dengan divine union atau kesatuan ilahi, yang menurut berbagai tradisi mistik ..dikenal dengan ungkapan unio mystica.
Memang doa tersebut, yang menurut penuturan Yohanes, diucapkan Yesus pada saat saat terakhir menjelang Yesus ditangkap dan diadili menjelang hari Paskah umat Yahudi, tidak tercatat dalam ketiga Injil Sinoptik.
Bagi para ahli PB, memang ada semacam kesepakatan umum, bahwa ketiga Injil Sinoptik tersebut diduga berasal dari sumber bersama yang hilang, yang disebut Q (dari ungkapan Jerman, quelle : sumber.)
Lalu Injil Yohanes berasal dari komunitas Yohanin yang terletak entah di Antiokhia atau kota-kota asal kekristenan lainnya. Para ahli menduga bahwa Injil keempat tersebut ditulis agak kemudian dibandingkan ketiga Injil Sinoptik.
Yang menarik adalah pendapat salah satu ahli PB dari Inggris, C.H. Dodd, bahwa Injil Yohanes justru berasal dari tradisi Yahudi yang lebih awal. Bahkan ada seorang scholar asal Israel.yang menulis, the Jewish Gospel of John. Beliau menunjukkan akar akar pemikiran Yahudi di balik istilah istilah dalam Injil Keempat tersebut.
Demikian misalnya, penggunaan Logos dalam Yohanes 1 tidak menunjuk pada pengaruh helenisme seperti misalnya pada tulisan Philo, namun justru lebih mungkin adalah padanan dari Memra, yaitu kata kuno khas Yahudi yang berarti Firman Allah. Biasanya digunakan pada targum. (Dari hebrew: davar YHVH).

Catatan tambahan:
(a) beberapa hari ini penulis mencari informasi seputar asal usul Injil Thomas. Meski baru ditemukan kemudian dalam naskah Nag Hammadi, ternyata banyak ahli yang berpendapat bahwa Injil Thomas diterima luas oleh komunitas Kristen perdana, dan bahkan ada yang menyimpulkan bahwa awalnya injil tersebut ditulis oleh Rasul Thomas ketika berada di Alexandria. (Lihat misalnya karya De Conick, juga Elaine Pagels, The secret Gospel of Thomas.)

Illustration 1. Aramaic Manuscript of Gospel of Thomas (source: internet)

Illustration 2. Aramaic Manuscript of Gospel of Thomas (source: internet)
Jika naskah Injil tersebut benar berasal dari komunitas Kristen perdana (Alexandria) dan mungkin sezaman dengan Injil Yohanes, mungkin kedua Injil tersebut mencerminkan tradisi mistisisme Kristen dari umat Kristen abad pertama yang telah lama hilang. Tentunya tidak bermaksud mengecilkan makna ketiga Injil Sinoptik yang lebih bercirikan narasi-historis.

(b) Dalam konteks budaya dahulu di Nusantara, terdapat ungkapan ungkapan yang khas bernuansa mistisisme, termasuk ungkapan "manunggaling kawula Gusti" yang diduga berasal dari era agama jawi yang telah ada sebelum agama agama dari luar masuk. Bahkan masih dapat terbaca ungkapan bahwa tidak ada kebenaran yang mendua, melainkan semuanya Satu adanya, atau dalam ungkapan modern "unity in diversity."
Ungkapan yang bernuansa logika non-dualisme itu memang khas Asia, yang berlainan dengan tradisi Barat yang sangat diwarnai logika biner Aristotelian.
Dan dapat terbaca misalnya:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menjelaskan pengertian Bhinneka Tunggal Ika dari kata Bhinneka Tunggal Ika adalah dari kata (frasa) dalam Kakawin Sutasoma (syair bahasa Jawa Kuno).
Kakawin Sutasoma merupakan karangan Mpu Tantular yang dituliskan menggunakan bahasa Jawa kuno dengan aksara Bali. Kakawin Sutasoma dikarang pada abad ke-14. Dijelaskan, kutipan frasa “Bhinneka Tunggal Ika” terdapat dalam petikan pupuh 139 bait 5 pada Kakawin Sutasoma.
Makna harfiah
Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa secara harfiah berarti:
TIDAK ADA KERANCUAN DALAM KEBENARAN.
Di luar arti per katanya, kita memaknai kalimat “Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa” sebagai:
BERBEDA-BEDA TETAPI TETAP SATU JUA. TAK ADA KEBENARAN YANG MENDUA.(2)
"Bhinna ika tunggal ika, tan hana dharma mangrwa', yang berarti berbeda-beda itu, satu itu, tak ada pengabdian yang mendua,” isi kutipan istilah Bhinneka Tunggal Ika dalam kitab Kakawin Sutasoma melansir dalam jurnal Persepsi Bhinneka Tunggal Ika oleh Citra Hepatica Muslimah dan Triwahyuningsih."(1)
Pengertian Bhinneka Tunggal Ika adalah berasal dari kata Bhinneka dengan arti “beranekaragam.” Kata tunggal berarti “satu” dan ika berarti “itu.” Apabila mengacu pada arti secara harfiahnya, pengertian Bhinneka Tunggal Ika adalah “beranekaragam itu satu” atau berbeda-beda tetapi satu juga. Meskipun bangsa dan negara Indonesia terdiri atas beraneka ragam suku bangsa yang memiliki kebudayaan dan adat-istiadat yang bermacam-macam serta beraneka ragam kepulauan wilayah negara Indonesia,” dijelaskan.(1)
Versi 1.0: 28 April 2022, pk. 15:13
VC

Sumber:
(1) https://m.liputan6.com/hot/read/4877927/pengertian-bhinneka-tunggal-ika-arti-dan-sejarahnya#:~:text=pada%20Kakawin%20Sutasoma.-,%E2%80%9C'Bhinna%20ika%20tunggal%20ika%2C%20tan%20hana%20dharma%20mangrwa',Citra%20Hepatica%20Muslimah%20dan%20Triwahyuningsih.
(2) https://brainly.co.id/tugas/2417989

Komentar

Postingan Populer