Book review #1: Sweeter than Honey - by Loris Demarco
Book review #1: Sweeter than Honey - by Loris Demarco
Shalom aleikhem,
Sweeter than Honey, Loris Demarco. Jakarta: Penerbit Immanuel, 2011. 211 hal.
Mengenai penulis
Kisah-kisah dalam Alkitab bahkan juga sepanjang sejarah Kekristenan di manapun, diwarnai dengan orang-orang biasa yang atas kemurahan Tuhan dapat melakukan hal-hal yang luar biasa. Demikian pula dengan bu Loris Demarco ini, saya kira di mata banyak orang lainnya mungkin tampak seperti ibu rumah tangga biasa. Yang luar biasa di sini adalah passion beliau untuk mendalami bahasa Ibrani, khususnya studi kata dan latarbelakang budaya dan akarkata di balik kata-kata dalam Alkitab.
Evaluasi
Penulis sungguh diberkati dengan buku yang sederhana namun uraiannya cukup mendalam ini. Terutama, sila menyimak uraian mengenai paralelisme antara Alpha Omega dan Aleph Tav dalam Kejadian 1:1 (artikel #1). Dan juga makna Echad (artikel #19). Tema artikel #1 tersebut diulas kembali dalam artikel #45. Jika pembaca berminat akan tema-tema seperti ini, khususnya makna teologis dan spiritual dari Aleph-Tav, yang penulis duga menjadi landasan pemikiran gereja mula-mula akan pre-eksistensi Kristus dan juga hymne Kristus dalam Kolose 1, sila melihat buku kami, Hermeneutika tanpa Hermes. Tema tersebut juga sempat penulis presentasikan di 1st Conference of Philosophy Research, Sept. 2022, Hyderabad.
Pada akhirnya, jika pembaca setuju dengan Richard Wurmbrand, bahwa “Banyak ayat Alkitab memiliki arti yang baru ketika Anda mengenalinya dalam bahasa asli,” maka Anda akan menemukan banyak mutiara berharga dalam uraian-uraian Demarco dalam buku ini, terlepas Anda telah mempelajari bahasa Ibrani sebelumnya atau tidak.
Version 1.0: 24th Dec. 2022
VC
Illustration: book cover
Shalom aleikhem,
Sweeter than Honey, Loris Demarco. Jakarta: Penerbit Immanuel, 2011. 211 hal.
Mengenai penulis
Kisah-kisah dalam Alkitab bahkan juga sepanjang sejarah Kekristenan di manapun, diwarnai dengan orang-orang biasa yang atas kemurahan Tuhan dapat melakukan hal-hal yang luar biasa. Demikian pula dengan bu Loris Demarco ini, saya kira di mata banyak orang lainnya mungkin tampak seperti ibu rumah tangga biasa. Yang luar biasa di sini adalah passion beliau untuk mendalami bahasa Ibrani, khususnya studi kata dan latarbelakang budaya dan akarkata di balik kata-kata dalam Alkitab.
Evaluasi
Penulis sungguh diberkati dengan buku yang sederhana namun uraiannya cukup mendalam ini. Terutama, sila menyimak uraian mengenai paralelisme antara Alpha Omega dan Aleph Tav dalam Kejadian 1:1 (artikel #1). Dan juga makna Echad (artikel #19). Tema artikel #1 tersebut diulas kembali dalam artikel #45. Jika pembaca berminat akan tema-tema seperti ini, khususnya makna teologis dan spiritual dari Aleph-Tav, yang penulis duga menjadi landasan pemikiran gereja mula-mula akan pre-eksistensi Kristus dan juga hymne Kristus dalam Kolose 1, sila melihat buku kami, Hermeneutika tanpa Hermes. Tema tersebut juga sempat penulis presentasikan di 1st Conference of Philosophy Research, Sept. 2022, Hyderabad.
Pada akhirnya, jika pembaca setuju dengan Richard Wurmbrand, bahwa “Banyak ayat Alkitab memiliki arti yang baru ketika Anda mengenalinya dalam bahasa asli,” maka Anda akan menemukan banyak mutiara berharga dalam uraian-uraian Demarco dalam buku ini, terlepas Anda telah mempelajari bahasa Ibrani sebelumnya atau tidak.
Version 1.0: 24th Dec. 2022
VC
Illustration: book cover
Komentar
Posting Komentar