ADA KEBEBASAN NAMUN HARUS MEMBANGUN BUKAN MERUSAK

ADA KEBEBASAN NAMUN HARUS MEMBANGUN BUKAN MERUSAK!

1 Korintus 10:24 (TB)  Jangan seorang pun yang mencari keuntungannya sendiri, tetapi hendaklah tiap-tiap orang mencari keuntungan orang lain. 无论何人,不要求自己的益处,乃要求别人的益处。

Ayat ini memperingatkan agar kita tidak menyalahgunakan kebebasan . Ada Hal hal yang diperbolehkan namun belum tentu berguna dan membangun. Sebagai orang Kristen tidak sekadar mempertimbangkan apa yang diperbolehkan, tetapi juga harus mempertimbangkan apa itu berguna dan yang membawa perbaikan. Jangan seorangpun yang mencari keuntungannya sendiri, tetapi hendaklah tiap-tiap orang mencari yang berguna bagi orang lain.Orang Kristen  harus memperhatikan supaya tidak menyakiti atau menjadi batu sandungan orang lain. Bahkan, dia harus memperhatikan kesejahteraan orang itu. Dia harus mempertimbangkan bagaimana dia harus bertindak supaya bisa menolong orang lain, dan bukannya menghalangi mereka dalam kesucian, kesejahteraan, atau keselamatan mereka. 

Segala sesuatu yang boleh dilakukan, tidak dengan sendirinya berarti boleh dilaksanakan. Keadaan bisa mengubahnya menjadi sesuatu yang mendatangkan dosa meskipun hal itu sendiri sebenarnya bukan dosa. Hal-hal ini patut dipertimbangkan. 
Ada seorang ibu membawa anaknya naik kereta.ibu itu suka membaca buku di kereta, dia asyik menggarisbawahi kalimat dan menulis catatan di pinggir halaman bukunya. Namun, hal itu dilihat anaknya, dia yang duduk tak jauh darinya mamanya shg terliht aktivitasnya.Rupanya anak itu juga sedang corat coret buku perpustakaan  yang lain. Sang ibu menegur anaknya agar tidak mencoret-coret buku yang dipinjamnya dari perpustakaan.Mamanya cepat-cepat menyimpan pulpennya, karena ia tidak ingin anak itu mengabaikan perkataan ibunya dengan meniru perbuatan mamanya.SEBAB ia tahu anak tersebut belum memahami perbedaan antara mencorat-coret buku pinjaman dan menulis catatan di buku sendiri.

Orang percaya pada zaman gereja mula-mula di Korintus, menganggap kebebasan mereka dalam Kristus sebagai kesempatan untuk mengejar kepentingan pribadi.
Namun, Paulus mengingatkan bahwa mereka seharusnya melihat kebebasan sebagai kesempatan untuk membawa kebaikan dan membangun sesama.
Sang rasul mengajarkan bahwa kebebasan sejati bukanlah hak untuk melakukan apa pun sesuka hati, melainkan keleluasaan untuk melakukan apa yang berkenan kepada Allah.

Kita mengikuti teladan Yesus ketika kita menggunakan kebebasan kita untuk membangun orang lain daripada memuaskan kepentingan pribadi.

Komentar

Postingan Populer