PENYEBAB DOSA ADALAH KEINGINAN DIRI

PENYEBAB DOSA ADALAH KEINGINAN DIRI

Yakobus 1:14-15 (TB)  Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya. 
Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut.
但各人被试探,乃是被自己的私欲牵引诱惑的。
私欲既怀了胎,就生出罪来;罪既长成,就生出死来。

 Dalam bacaan-bacaan lain dalam Alkitab, Iblis disebut sebagai si pencoba, dan hal-hal lain adakalanya ikut bekerja untuk mencobai kita. Tetapi disini bukan Iblis bukan atau orang lain yang harus dipersalahkan supaya kita bisa berdalih. Namun kejahatan dan godaan sebenarnya berasal dari dalam hati kita sendiri. Bahan yang mudah terbakar itu ada dalam diri kita, meskipun apinya bisa saja disulut oleh penyebab-penyebab luar. Oleh karena itu, jikalau engkau mencemooh, engkau sendirilah orang yang akan menanggungnya (Ams. 9:12). 
PERHATIKAN
Pertama-tama dosa menyeret, kemudian memikat. Seperti halnya kekudusan terdiri atas dua hal, yaitu meninggalkan yang buruk dan melekat pada yang baik, demikian pula jika kedua  ini dibalik, maka akan menghasilkan DOSA: hati diseret dari apa yang baik, dan dipikat untuk melekat pada apa yang buruk. Ini terjadi pertama-tama melalui kecenderungan hati yang bobrok, dan kemudian secara perlahan-lahan  menetap di jalan dosa.

Dari sini kita dapat mengamati kuasa dan cara-cara dosa. Kata yang di sini diartikan diseret berarti ditarik atau didesak secara paksa. Kata yang diterjemahkan terpikat berarti terpancing dan teperdaya oleh daya pikat . Ada banyak kekerasan yang dilakukan terhadap hati nurani dan pikiran serta ada banyak kelicikan, tipu daya, dan sanjungan dalam dosa . Kekuatan dan kuasa dosa tidak akan pernah bisa menang, kalau bukan karena kelicikan dan tipu dayanya. 

Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa. Yaitu, karena dosa dibiarkan merangsang keinginan-keinginan dalam diri kita, maka ia akan segera mematangkan keinginan-keinginan itu menjadi persetujuan, lalu dikatakan bahwa keinginan itu telah dibuahi. Dosa sudah benar-benar ada, meskipun baru berupa janin. Dan, apabila sudah bertumbuh penuh di dalam pikiran, dosa akan melahirkan perbuatan nyata. 

Oleh sebab itu, hentikanlah mulainya dosa!, sebab kalau tidak, semua kejahatan yang dihasilkannya akan sepenuhnya ditanggungkan kepada kita.

Sebab apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut. Dan, apabila pelanggaran-pelanggaran manusia sudah penuh seperti itu, maka lahirlah maut. Ada maut atas jiwa, dan maut pun mendatangi tubuh jasmani. Dan, selain kematian rohani dan jasmani, upah dosa adalah kematian kekal juga.

 Oleh sebab itu, hendaklah kita bertobat dan meninggalkan dosa, sebelum dosa menjadi matang. Mengapakah kamu akan mati, hai kaum Israel? (Yeh. 33:11). Allah tidak bersuka dalam kematianmu, seperti halnya Ia tidak mempunyai andil dalam dosamu. Sebaliknya, baik dosa maupun kesengsaraan terjadi karena dirimu sendiri. Keinginan dan kebobrokan hatimu sendirilah yang menggoda kamu. 

Jalan keluarnya ialah kita harus mengatasi sejak awal."Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala, semuanya itu mendatangkan murka Allah (atas orang-orang durhaka)"(Kolose 3:5-6).

Dengan membina hubungan yang intim dengan Tuhan, selalu berkomunikasi dengan-Nya setiap waktu akan di mampukan Tuhan mematikan benih dosa

Komentar

Postingan Populer