Perlunya PENYANGKALAN DIRI

Perlunya PENYANGKALAN DIRI

Lukas 9:23 (TB)  Kata-Nya kepada mereka semua: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku. 
耶稣又对众人说:「若有人要跟从我,就当舍己,天天背起他的十字架来跟从我。

Ayat ini dipersiapkan  untuk menjalani kesyahidan. Kita harus menjalani kehidupan yang penuh penyangkalan diri, mati raga, dan menganggap rendah keduniawian. Janganlah kita memuaskan hawa nafsu dan kesenangan, karena nantinya akan sangat berat bagi kita dalam menanggung penderitaan, keletihan, dan kekurangan demi Kristus. Kita harus setiap hari bersedia menjadi sasaran penderitaan, menyesuaikan diri dengannya, menerimanya tanpa membantah kehendak Allah di dalamnya, dan belajar bertahan dalam kesukaran.Salib-salib itu disediakan untuk kita harus memikulnya, membawanya mengikuti Kristus, dan berusaha memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya.

REFLEKSI
Menurut kebanyakan orang, sukses itu jika seseorang berhasil mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya, kaya raya kadang kala tanpa mengerti utk apa kekayaannya tersebut di kelola.

Sukses terlihat dari tingginya jabatan yang diperoleh, dan sukses juga diukur dari banyaknya gelar pendidikan yang diraih. 

Makanya tak jarang, orang berbuat segala cara untuk mengejar kesuksesan. Bahkan ada banyak orang yang harus curang dan melewati jalan pintas agar sukses. 

Terkadang seperti itulah cara seseorang memandang soal ikut Tuhan.Sehingga mereka menandai Ikut Tuhan  adalah seseorang yang sukses.

Firman Tuhan hari ini mengajarkan kepada kita bahwa mengikut Tuhan tidaklah selalu ditandai dengan kesuksesan menurut dunia. Justru kita akan menderita: menyangkal diri, memikul salib setiap hari dan setia mengikut Tuhan (ay. 23). 

Jadi sukses menurut Tuhan itu lebih fokus kepada karakter kita, bukan pencapaian yang kita peroleh. Ditekankan juga, "Apa gunanya seseorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia membinasakan atau merugikan dirinya sendiri?" (ay. 25).

Jelas, bahwa apa pun yang kita peroleh dalam hidup ini akan sia-sia jika kita belum bisa menahan ego, belajar sabar, setia ikut Tuhan susah maupun senang.
Pola pikir dunia dengan Alkitab soal kesuksesan sangat jauh berbeda, bukan? Sebagai murid-Nya, kita difokuskan untuk mengejar sesuatu yang kekal, bukan yang fana.

Hidup itu berbicara soal penyerahan hak kepada Tuhan. Mengikut Tuhan memang sulit, upahnya juga kadang tidak terlihat kasatmata. Tapi percayalah, saat kita ikut Tuhan ukuran kesuksesan kita bukanlah materi, tapi kebahagiaan saat kita bisa melakukan kehendak Tuhan.
"SUKSES ITU ADALAH SAAT KITA MELAKUKAN KEHENDAK TUHAN UNTUK HIDUP DALAM PENYANGKALAN DIRI"

Komentar

Postingan Populer