Maju ke Sana

My Utmost (B. Indonesia)
"... datanglah ke mari dan ikutlah Aku." — Lukas 18:22

Renungan hari ini "Maju Menuju ke Sana" merupakan rangkaian hari sebelumnya, yang mengajak kita membiarkan Allah mengerjakan karya kreatif-Nya di dalam hidup kita. Kehidupan yang memiliki Sumur ajaib yang tiada habis-habisnya, yang bersumber dari Roh Allah, sehingga kita dapat menjadi berkat bagi orang lain. Akan tetapi, karya Allah tersebut hanya dapat dimulai dari penyerahan hak kita atas diri kita sendiri kepada Tuhan.

Maju ke Sana (3)

Ketika keinginan atau hasrat kita pribadi mati maka penyerahan yang dikuduskan menjadi hidup. Salah satu rintangan terbesar untuk datang kepada Yesus ialah dalih tentang temperamen atau tabiat kita sendiri. Kita menjadikan tabiat kita dan hasrat lahiriah kita sebagai penghalang untuk datang kepada Yesus.

Namun, hal pertama yang kita sadari bila kita sungguh datang kepada Yesus ialah bahwa Dia tidak menghiraukan sama sekali hasrat lahiriah. Kita berpendapat bahwa kita dapat mendedikasikan atau menyerahkan bakat kita kepada Allah. Namun, Anda tidak dapat mendedikasikan sesuatu yang bukan milik Anda. Hanya ada satu hal yang dapat Anda dedikasikan kepada Allah, dan itu adalah hak Anda atas diri Anda sendiri (lihat Roma 12:1).

Jika Anda mau memberi kepada Allah hak Anda atas diri Anda sendiri, maka Dia akan membuat diri Anda menjadi sebuah karya kudus di tangan-Nya, dan karya-Nya selalu berhasil.

Tanda sejati dari orang kudus Allah ialah kreativitas batiniah yang mengalir dari penyerahan sepenuhnya kepada Yesus Kristus. Dalam kehidupan seorang kudus ada Sumur ajaib, yang merupakan Sumber yang tiada habis-habisnya dari kehidupan sejati. Roh Allah adalah Sumur air segar yang mengalir abadi.

Seorang kudus menyadari bahwa adalah Allah yang merancang situasinya; akibatnya tiada keluhan, yang ada hanyalah penyerahan yang bebas, tidak terkekang, kepada Yesus. Jangan sekali-kali menjadikan pengalaman Anda sebagai prinsip bagi orang lain; tetapi biarkan Allah mengerjakan karya kreatif-Nya sendiri atas orang lain seperti yang dilakukan-Nya dalam diri Anda.

Jika Anda menyerahkan segala sesuatu kepada Yesus, dan datang ketika Dia berkata, "Datanglah" maka selanjutnya melalui Anda Dia akan berkata, "Datanglah". Anda akan pergi ke dunia menyerukan kembali gema panggilan Kristus "Datanglah". Itulah hasil karya Allah dalam setiap jiwa yang telah menyerahkan semua dan datang kepada Yesus.

Sudahkah saya datang kepada-Nya? Maukah saya datang sekarang?

Komentar