Membuktikan keberadaan Tuhan...

Membuktikan keberadaan Tuhan...

Oleh Victor Christianto

Salam sejahtera,

Bapak ibu dan para pembaca sekalian, hari ini kita memperingati hari lahir salah satu Bapak Bangsa kita, yakni Bung Karno (6 Juni).
Berikut ini adalah sebuah ulasan ringkas. Pada intinya, penulis ingin meneropong sosok Bung Karno bukan sebagai tokoh politik nasional, namun dari seorang pribadi yang berusaha mendekatkan diri kepada Sang Khalik...

Salah satu aspek dari kehidupan beliau yang sangat menarik dan tidak pernah habis diperbincangkan adalah pertanyaan: "spiritualitas apakah yang dihidupi beliau?"
Ada yang menyebut spiritualitas Bung Karno lebih tepat disebut "panentheisme" (dari theos, artinya berke-Tuhan-an yang cenderung universal.)
Saya belum mendalami hal tersebut, apakah lebih tepat menggunakan istilah panentheisme atau panspiritualisme.

Namun satu hal yang jelas, dari sisi sains membuktikan keberadaan Tuhan secara logis, memang jauh dari bisa dibilang mudah. Sejak berabad silam, sudah banyak pemikir yang mengajukan argumen akan keberadaan Tuhan, termasuk misalnya St. Anselmus.

Penulis juga sempat mengajukan suatu argumen yang bertolak dari Godel maupun Pavel Florensky, seorang fisikawan yang beralih ke filsafat.
Argumen Florensky dapat disebut: "iconoclastic aesthetic argument."
Artinya Tuhan mungkin tidak dapat dijangkau dengan nalar, namun hanya melalui intuisi atau rasa. (Dalam ungkapan Iain McGilchrist, sang tuan dari pikiran kita mestinya adalah sisi otak kanan kita, dan sisi otak kiri atau fungsi logis analisis mestinya menjadi pelayan yang baik dari fungsi otak kanan - lihat artikel kami [1]).

Atau kalau mengadaptasi ungkapan kuno: "There is God in beauty of a flower. There is God in the clouding sky. There is God in the wandering planets and stars."

Berikut adalah surel penulis dengan seorang gurubesar matematika logika di Amerika Utara (Kanada), yang menanyakan argumen yang penulis pernah sampaikan dalam hubungannya dengan bukti ontologis Godel tentang keberadaan Tuhan. 

Tentu pembaca boleh setuju atau tidak setuju dengan penjelasan dalam surel di bawah ini.

Soli Deo Gloria.

Versi 1.0: 2 Juni 2021, pk. 20:41
Versi 1.1: 5 Juni 2021, pk. 20:42
VC

Bacaan Lanjutan:
[1] V. Christianto & F. Smarandache. Exploring historical debates on irrational numbers...EC Neurology 13(6), june 1st 2021, url: https://www.ecronicon.com/ecne/ECNE-13-00908.php
[2] Adam Drozdek. Florensky's proof on the existence of God. Studiae Philosophiae, 2009. Url: https://www.ceeol.com/search/article-detail?id=71592

---
Surel per 1 Jun12021:

Dear Prof.  ....(Name not disclosed)

greetings,

thanks for your comments on Florensky

>>
I still do not see your proof of the  existence of God.
>>

now here is my response:

(a) Yes, it is only a sketch or outline. Not a formal proof in mathematical sense. My article has title: "an outline of new proof of the existence of God."

(b) While I read Godel's ontological proof, my source of argument was an article by Adam Drozdek (he discusses Florensky's proof of existence of God)...As you know, there are some ways to present proof: (i) formal logical proof, and (ii) philosophical argument....as i m not a logican, I only presented some arguments.

(c) As I wrote before, you should not mix up Godel's incompleteness theorem and Godel's ontological proof of the existence of God. The first one was published around 1931, but the second one was never published formally...only circulated...here are some files.

(d) If you want to find out formal proof of God's existence, pls check below paper by Benzmuller & Paleo...They tried to disprove Godel's ontology proof. May be Mihai in Germany can try to contact Benzmuller and Paleo; who knows may be you can discuss their proof with them...

(e) It is because Benzmuller's paper that I was motivated to find counter-argument, and I found that Florensky's iconoclastic aesthetic argument provides stronger argument ...more than just ontological argument.

That is my reasoning...it is up to you if you agree or not.

Yours,

Victor

Komentar

Postingan Populer