BADAI KEHIDUPAN!

BADAI KEHIDUPAN!

Lukas 8:22 (TB)  Pada suatu hari Yesus naik ke dalam perahu bersama-sama dengan murid-murid-Nya, dan Ia berkata kepada mereka: "Marilah kita bertolak ke seberang danau." Lalu bertolaklah mereka.  有一天,耶稣和门徒上了船,对门徒说:「我们可以渡到湖那边去。」他们就开了船。

Kristus memerintahkan murid-murid-Nya untuk bertolak ke seberang danau, supaya Ia dapat menunjukkan kemuliaan-Nya menundukkan  gelombang air shg teduh dan menolong orang yang   dirasuk setan di seberang danau. Mereka merasa yakin akan kehadiran-Nya bersama mereka. Ia berkata, "Marilah kita bertolak ke seberang danau," sebab ada pekerjaan baik yang harus dilakukan-Nya di sana. Dengan mengambil sedikit jalan berputar, Ia bisa saja ke sana lewat jalan darat, tetapi Ia memilih untuk pergi lewat jalan air, supaya Ia dapat menunjukkan perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib di tempat yang dalam.. 

Boleh jadi Iblis  membangkitkan badai seizin Allah dan juga Ia sengaja pergi ke seberang danau untuk mengusir pasukan setan dari dalam lelaki malang di seberang itu. 

Kristus tertidur di tengah badai itu (ay. 23). Ia memang membutuhkan istirahat bagi tubuh jasmani-Nya dan memilih waktu yang paling tidak mengganggu kerja-Nya. Murid-murid Kristus mungkin saja beroleh anugerah berupa kehadiran-Nya bersama mereka di tengah badai di danau, namun sepertinya Ia sedang tertidur. Sepertinya Ia tidak akan segera bertindak untuk menolong, bahkan saat keadaan semakin genting. Dengan demikian Ia menguji iman dan kesabaran mereka, serta mendorong mereka untuk berdoa dan membangunkan-Nya.

Murid-murid Tuhan membayangkan bahwa perjalanan mereka ke seberang danau bersama Dia adalah perjalanan yang sangat menyenangkan, nyaman dan aman.
Tentu tidak terbersit sedikit pun bahwa perjalanan ini akan sulit. 

Kisah ini mirip perjalanan hidup orang percaya yang tak secara otomatis mulus tanpa rintangan.

Hidup di dunia ini tak luput dari ombak, taufan dan gelombang yang ganas.  Semua bisa terjadi, datang kapan saja tanpa bisa diprediksi!  Namun percayalah bahwa kasih Tuhan tidak pernah berubah. 
Murid-murid tak menyangka perahu mereka diterjang taufan, angin topan dan ombak besar, tapi mereka tetap luput dari petaka karena semua yang terjadi ada dalam kendali Tuhan.   

Sebesar apa pun taufan dan badai mengamuk, semua tunduk pada otoritas Tuhan.  Saat Tuhan Yesus berkata,,"'Diam! Tenanglah!' Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali." 

Sekalipun para murid adalah orang-orang yang berpengalaman dalam hal melaut, mereka tak mampu mengatasi badai.  
Bukti bahwa kepintaran, kehebatan, kekuatan dan pengalaman manusia pun tak bisa menolong.  Hanya Tuhan Yesus yang sanggup menenangkan badai hidup ini! 
Pertolongan kita bukan datang dari manusia, tetapi dari Tuhan yang menciptakan langit dan bumi .  Murid-murid selamat walau dalam amukan badai karena mereka membangunkan Tuhan Yesus yang sedang tertidur di buritan dan meminta pertolongan kepada-Nya.

SAAT DISERANG BADAI DATANGLAH KEPADA TUHAN YESUS DAN BERSERULAH KEPADA-NYA, DIA SANGGUP MEMULIHKAN KEADAAN YANG KITA ALAMI!

Komentar