Gideon...(and his impossible mission)
Gideon
(...and his impossible mission)
Shalom, selamat siang saudara-saudariku terkasih dalam Tuhan. Pagi ini, saya membaca renungan Spirit Motivator hr Jumat (17/11). Memang terlambat sehari..tapi ternyata renungan ini justru menyapa saya pagi ini.
Ketika Tuhan memanggil dan melayakkan saya yang sama sekali tidak layak ini untuk menjadi hamba-Nya pada bln Oktober 2009, saya hanya sanggup menjawab: "Ya, Tuhan." Beberapa hari kemudian saya menyadari betapa mustahilnya tugas yang Tuhan berikan untuk mempersiapkan gereja-Nya di seluruh dunia agar dapat menyongsong kedatangan Kristus kali kedua.
Mengapa mustahil? Karena saya tidak ada modal maupun bekal pengalaman apapun..sebagai penginjil bukan, hamba Tuhan juga bukan.
Tidak jarang saya bertanya seperti Musa: bagaimana jika tidak ada pimpinan gereja yang mau mendengar pesan Tuhan yang saya sampaikan?
Namun, terpujilah Tuhan, melalui renungan yang ditulis Petrus Kwik ini, saya dikuatkan bahwa itu memang cara Tuhan mendidik hamba-hamba-Nya: dengan memberikan mereka tugas-tugas yang mustahil. Apa pesan yang ingin disampaikan Tuhan? Agar mereka belajar bergantung kepada Dia saja.
Demikian juga ketika Tuhan memberi tugas mustahil kepada Gideon: untuk membebaskan umat-Nya dari Midian.
Awalnya Gideon berhasil mengumpulkan 32000 orang namun Tuhan menyuruhnya menyeleksi hingga 10,000. Lalu diseleksi lagi menjadi 300 orang. Lalu ia diminta maju untuk mengalahkan lawan dengan 120,000 pasukan Midian. (Hak.7)
Coba bayangkan jika Anda menjadi salah satu prajurit Gideon, mungkin sehari sebelum maju ada obrolan seperti ini: "Wah, ini seperti misi bunuh diri ya?" Jawab teman Anda: "Tidak apa kawan, jika memang Tuhan menyelamatkan kita dari misi ini, itu bagus. Namun jika kita memang harus mati, ya tidak apa."
Mental itu juga yang diungkapkan Sadrakh, Mesakh, Abednego:
Daniel 3:16-18 (TB) Lalu Sadrakh, Mesakh dan Abednego menjawab raja Nebukadnezar: "Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada tuanku dalam hal ini.
Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja;
tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu."
Perlengkapan yang aneh
Tidak hanya Gideon diberi misi yang mustahil, dan pasukan yang jauh tidak berimbang, namun juga perlengkapan yang aneh:
1. Roh TUHAN (Hak. 6)
2. Taat dengan tindakan
3. Sangkakala (Hak. 7:16)
4. Buyung kosong (Hak. 7:16)
5. Suluh (Hak. 7:16)
Apakah makna kelima perlengkapan itu? Mari kita simak satu per satu:
1. Roh TUHAN (Hak. 6)
Semuanya diawali oleh Malaikat TUHAN. Terlebih lagi ketika Roh TUHAN menyertai Gideon, maka ia berani mengumpulkan bangsanya. Padahal awalnya ia takut akan banyak hal.
2. Taat dengan tindakan
Gideon taat dari hal-hal kecil, yaitu dengan merobohkan patung baal milik ayahnya.
3. Sangkakala (Hak. 7:16)
Atau terompet. Artinya suatu tanda peringatan dari Tuhan bagi semua orang yang melawan Tuhan.
4. Buyung kosong (Hak. 7:16)
Dalam pembacaan saya, ini adalah lambang hati kita yang telah diperbarui dan dibentuk oleh Roh..menjadi bejana yang berguna di tangan-Nya.
5. Suluh (Hak. 7:16)
Artinya keberanian kita sebagai anak-anak Tuhan untuk menjadi garam dan terang dunia melalui Injil Yesus Kristus (Mat. 5).
Penutup
Demikianlah kiranya kita juga tidak mundur dan menyerah jika Tuhan menempatkan kita dalam situasi mustahil. Teruslah bersandar dan berharap kepada Tuhan. Ia sanggup melakukan perkara-perkara mustahil.
Bacalah artikel Christine Caine (1). Sudahkah Anda berani seperti Gideon, Musa, Yosua, Daud, Elia dll?
Tuhan menyertai Anda. Amin.
Versi 1.0: 18 november 2017, pk. 10:57
VC
Reference:
(1) Christine Caine. Impossible is God's starting point. Url: http://www.christinecaine.com
(2) http://www.bibleforandroid.com/v/d0d479d1c5f4
(...and his impossible mission)
Shalom, selamat siang saudara-saudariku terkasih dalam Tuhan. Pagi ini, saya membaca renungan Spirit Motivator hr Jumat (17/11). Memang terlambat sehari..tapi ternyata renungan ini justru menyapa saya pagi ini.
Ketika Tuhan memanggil dan melayakkan saya yang sama sekali tidak layak ini untuk menjadi hamba-Nya pada bln Oktober 2009, saya hanya sanggup menjawab: "Ya, Tuhan." Beberapa hari kemudian saya menyadari betapa mustahilnya tugas yang Tuhan berikan untuk mempersiapkan gereja-Nya di seluruh dunia agar dapat menyongsong kedatangan Kristus kali kedua.
Mengapa mustahil? Karena saya tidak ada modal maupun bekal pengalaman apapun..sebagai penginjil bukan, hamba Tuhan juga bukan.
Tidak jarang saya bertanya seperti Musa: bagaimana jika tidak ada pimpinan gereja yang mau mendengar pesan Tuhan yang saya sampaikan?
Namun, terpujilah Tuhan, melalui renungan yang ditulis Petrus Kwik ini, saya dikuatkan bahwa itu memang cara Tuhan mendidik hamba-hamba-Nya: dengan memberikan mereka tugas-tugas yang mustahil. Apa pesan yang ingin disampaikan Tuhan? Agar mereka belajar bergantung kepada Dia saja.
Demikian juga ketika Tuhan memberi tugas mustahil kepada Gideon: untuk membebaskan umat-Nya dari Midian.
Awalnya Gideon berhasil mengumpulkan 32000 orang namun Tuhan menyuruhnya menyeleksi hingga 10,000. Lalu diseleksi lagi menjadi 300 orang. Lalu ia diminta maju untuk mengalahkan lawan dengan 120,000 pasukan Midian. (Hak.7)
Coba bayangkan jika Anda menjadi salah satu prajurit Gideon, mungkin sehari sebelum maju ada obrolan seperti ini: "Wah, ini seperti misi bunuh diri ya?" Jawab teman Anda: "Tidak apa kawan, jika memang Tuhan menyelamatkan kita dari misi ini, itu bagus. Namun jika kita memang harus mati, ya tidak apa."
Mental itu juga yang diungkapkan Sadrakh, Mesakh, Abednego:
Daniel 3:16-18 (TB) Lalu Sadrakh, Mesakh dan Abednego menjawab raja Nebukadnezar: "Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada tuanku dalam hal ini.
Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja;
tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu."
Perlengkapan yang aneh
Tidak hanya Gideon diberi misi yang mustahil, dan pasukan yang jauh tidak berimbang, namun juga perlengkapan yang aneh:
1. Roh TUHAN (Hak. 6)
2. Taat dengan tindakan
3. Sangkakala (Hak. 7:16)
4. Buyung kosong (Hak. 7:16)
5. Suluh (Hak. 7:16)
Apakah makna kelima perlengkapan itu? Mari kita simak satu per satu:
1. Roh TUHAN (Hak. 6)
Semuanya diawali oleh Malaikat TUHAN. Terlebih lagi ketika Roh TUHAN menyertai Gideon, maka ia berani mengumpulkan bangsanya. Padahal awalnya ia takut akan banyak hal.
2. Taat dengan tindakan
Gideon taat dari hal-hal kecil, yaitu dengan merobohkan patung baal milik ayahnya.
3. Sangkakala (Hak. 7:16)
Atau terompet. Artinya suatu tanda peringatan dari Tuhan bagi semua orang yang melawan Tuhan.
4. Buyung kosong (Hak. 7:16)
Dalam pembacaan saya, ini adalah lambang hati kita yang telah diperbarui dan dibentuk oleh Roh..menjadi bejana yang berguna di tangan-Nya.
5. Suluh (Hak. 7:16)
Artinya keberanian kita sebagai anak-anak Tuhan untuk menjadi garam dan terang dunia melalui Injil Yesus Kristus (Mat. 5).
Penutup
Demikianlah kiranya kita juga tidak mundur dan menyerah jika Tuhan menempatkan kita dalam situasi mustahil. Teruslah bersandar dan berharap kepada Tuhan. Ia sanggup melakukan perkara-perkara mustahil.
Bacalah artikel Christine Caine (1). Sudahkah Anda berani seperti Gideon, Musa, Yosua, Daud, Elia dll?
Tuhan menyertai Anda. Amin.
Versi 1.0: 18 november 2017, pk. 10:57
VC
Reference:
(1) Christine Caine. Impossible is God's starting point. Url: http://www.christinecaine.com
(2) http://www.bibleforandroid.com/v/d0d479d1c5f4
Dikirim dari ponsel cerdas Samsung Galaxy saya.
Komentar
Posting Komentar