Mencari hikmat, mencari tanda atau mencari kebenaran?

Mencari hikmat, mencari tanda atau mencari kebenaran?


Nats: 1 Korintus 1:18,22 (TB)
"Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah.
...
Orang-orang Yahudi menghendaki tanda dan orang-orang Yunani mencari hikmat."

Shalom aleikhem, selamat pagi saudara-saudari terkasih dalam Tuhan Yesus

Pagi ini ijinkan saya mengajak pembaca sekalian untuk merenungkan perikop dalam Surat Korintus yang berjudul: Hikmat Allah dan hikmat manusia.
Rasul Paulus sebagai seorang teolog terpelajar pada zamannya, dan juga sebagai pelopor pemberitaan Injil pada awal abad ke-1 M, rupanya sangat menyadari betapa banyak orang-orang non-Yahudi yang tertarik pada soal-soal hikmat, yang kerap disebut perdebatan mengenai filsafat. Ada berbagai aliran pemikiran, mulai dari Plato, Epicuros, Stoika dsb.
Di pihak lain, orang-orang Yahudi mencari tanda-tanda yang menunjukkan karya Allah.
Paulus sungguh menyadari bahwa baik bagi mereka yang mencari hikmat maupun bagi mereka yang mencari tanda, pemberitaan tentang salib dan tentang Anak Allah yang memberikan nyawa-Nya bagi umat manusia, sangat mungkin terdengar sebagai kebodohan.
Namun, bagi kita yang diselamatkan, berita salib itu adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan.

Refleksi penulis
Demikian juga dalam perjalanan hidup penulis, sekitar lebih dari 30 tahun yang lalu saat masih mahasiswa, penulis sangat suka membaca hal-hal yang berkaitan dengan filsafat tersebut. Mulai dari filsafat Barat seperti Karl Popper, Paolo Freire, Jurgen Habermas dll. Dan juga pemikiran tokoh tokoh dari Timur, seperti Gandhi, Gautama Buddha, guru-guru Zen dll.
Namun ada juga suatu periode ketika minat tersebut bergeser menjadi "mencari tanda", dengan cara mengunjungi berbagai pertemuan dan ibadah di gereja-gereja kharismatik. Memang kerapkali mereka menyampaikan berita tentang berbagai tanda ajaib yang "mestinya" menyertai perjalanan iman kita.
Sampai suatu titik, ketika dalam suatu khotbah, ada pendeta dari kelompok ini yang mengatakan kira-kira begini: "ayo bapak-ibu, tidak usah malu-malu dalam berdoa. Saya tahu kita semua mengharapkan berkat Tuhan secara materi. Malam ini juga, sepulang dari ibadah ini, jika bapak-ibu yakin dan percaya maka niscaya saldo di bank bapak-ibu akan bertambah. Itu semua adalah berkat Tuhan. "
Setelah menggali dan merenungkan gagasan-gagasan semacam ini, penulis mendapati bahwa ini adalah salah satu bentuk dari ajaran "teologi kemakmuran" (Prosperity gospel). Tidak perlu disebutkan sebenarnya, bahwa pada intinya ajaran tersebut menekankan bahwa adalah mungkin untuk menyembah Tuhan dan Mammon sekaligus. Padahal Tuhan Yesus dengan jelas telah memperingatkan murid-muridNya:

Matius 6:24
Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon."
(lihat juga Lukas 16:13)

Saya mendengar bahwa ajaran semacam ini sangat populer, tidak hanya di Indonesia namun juga di negara-negara Afrika.(1)
Rupanya ajaran teologi kemakmuran mewakili semangat zaman ini, atau bisa disebut Zeitgeist.
Namun itukah berita Injil Yesus Kristus?
Saya kira ajaran teologi kemakmuran sulit disebut sebagai ajaran Injil yang sejati. Lebih tepat mungkin disebut: Mammonisme, yang sebenarnya bisa ditelusuri ke penyembahan nimrod dan semiramis di zaman babel dahulu (Lihat Kej. 11)

Penutup
Pada periode ketiga, penulis mulai menyadari bahwa meski hikmat dan tanda juga diperlukan untuk melengkapi iman kita. Namun yang terlebih penting dari keduanya adalah mencari Kerajaan Allah dan kebenaranNya. Sebab di situlah  kunci sebenarnya untuk mengalami dan menerima kasih Bapa yang kekal.

Matius 6:33
Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.

Dan kira-kira dua minggu lalu, penulis mendapati artikel yang menarik, bahwa salah satu hal mengapa pencarian hikmat atau yang kerap disebut filo-sofi tersebut, kerap ujungnya tidak jelas. Karena filo-sofi bermakna asli mencintai Sophie salah satu dewi Yunani pada masa itu.
Kita mesti lebih mempertimbangkan "filo-aleteia," artinya mencintai dan mencari kebenaranNya (aletheia: kebenaran).

Pertanyaan untuk direnungkan: Apakah sesungguhnya yang Anda cari dalam hidup ini? Hikmat, tanda atau kebenaran?

Semoga artikel ini dapat berguna untuk kita semua. Bapa di surga mengasihi Anda semua.

Versi 1.0: 23 November 2019, pk. 6:29
VC

Bacaan:
(1) Prosperity teaching has replaced the true Gospel in Africa. URL: https://www.thegospelcoalition.org/article/prosperity-teaching-has-replaced-true-gospel-in-africa/
(2) I was wrong. Kesaksian Pdt. Jim Bakker. URL: https://thebelovedson.blogspot.com/2011/07/pendeta-jim-bakker-dan-teologi.html?m=1
--------
MEANING OF ALETHEIA: PHILO ALETHEIA

What is called in the West, under the name of philo-sophie, is explicitly born of a "PHILEIN" of a "loving", a "desire" fundamental desire to know what he it is about man, gods and the universe (Oracle of Delphi).

Alètheia is the truth. Traditionally, the philosopher presents himself as the lover of truth, the hunter of truth. In the early days of Greek thought it was believed that the truth was deposited in Sophia, wisdom. Wisdom of myths, poets and gods. When the myths lost their credit, appeared philosophy, love of wisdom, love of a wisdom whose meaning had disappeared. It was necessary to create a new conception of the world, in which the myth would be erased from the requirement of rationality. Birth of mathematics, astronomy, physics, geography, history, setting in motion a methodical process of exploration of the sensible world. Alètheia, which early thinkers originally placed as a sacred revelation, became the distant horizon of knowledge, the ultimate congruence of knowledge and reality. This definition of truth is present today even in our minds, and perhaps even in many scientists.

The theoretical foundation, ours, in this research group, is very different. We do not believe that the truth is the conformity of knowledge to the real, because the real is very precisely what escapes knowledge, either because knowledge is always late on the rise of the real, or because the real is what which endures indefinitely to the process of observation, experimentation and theorization. We have models, we build models more and more fine, operative, complex and effective, but the model is only a construction of the spirit, verifiable or falsifiable to a certain point, until the next denial, amendable sometimes, obsolete very often, and in any case different in essence from what it is precisely to know. The Orientals say: do not confuse the finger that shows the moon with the moon.

We deeply respect the scientific spirit and method. But we do not feel prisoners of science. The so-called scientific truth is rather a "scientific validity" than a truth. We think that other approaches, poetic, artistic in particular, have their validity. And yet the term "truth" seems to us necessary, unavoidable, even though no satisfactory definition can be given.

A-LETHEIA: the non-oblivion, if it is understood that LETHE is oblivion. And what must we not forget? That all our knowledge is relative and precarious. That beyond our representations, or below, it is the reel in itself that should be our concern. Alètheia: openness, reception of the reformed consciousness to the acuteness of reality. Here is a beginning of definition, and that is not semblance.

And then this again: ALE: dance. THEIA: divine. Divine dance Bacchantes intoxicated with wine, music, ecstatic dances in honor of their god, Dionysus, inexhaustible symbol of fertility, wild nature, father of tragic theater, poet and musician.

In the same movement of enthusiasm, the rational Logos and the poetic Logos embrace each other for the marriage of nature and knowledge.

Source: Significance of d'aletheia

Http://aletheia.canalblog.com



--
Victor Christianto
Founder of The Second Coming Institute, www.sci4God.com
Promoting Javanese "batik" as an Indonesia cultural heritage, www.mybatique.com
Promoting cultural and music events in Jakarta and other cities, www.acaraindo.com
Founder of www.DigiMBA.com, to deliver business education for digital generation
1 New book: From Hilbert to Dilbert at UNM site, url: http://fs.unm.edu/FromHilbertToDilbert.pdf
1 New book: New Foundations in the Sciences: http://vixra.org/abs/1907.0237
Our books and papers can be found at:
You can also check the Neutrosophic Journal: 

http://fs.unm.edu/NSS/Articles.htm  

==
We love you all nations, but time is very very limited. Be hurry to repent and receive Jesus Christ. Find a guide to help you repent and receive Jesus Christ, in this link http://www.esnips.com/web/Guidetorepent,
http://www.esnips.com/web/RepentanceGuide.
Print this guide, copy as many as you can, and distribute this to as many countries as you can, including Asian countries such as China, Burma, Thailand, Campuchea, Laos, Srilanka, and Vietnam. Pray and ask to God first before you select a language for your country. That is the message: be hurry be very very very very very hurry to repent and receive Jesus Christ, all corners of the world.
Don't you know that Jesus Christ will come again soon? That is why you should be hurry and quickly to repent and do your repentance. Tweet this message quickly and distribute this message to as many countries as you can including to all your friends quickly, quickly, quickly today. Follow Jesus only at http://www.twitter.com/Christianto2013.
Send this message quickly to all your colleagues and to all your friends. Thank you, Jesus Christ already help you. 

blog: http://guidetorepent.blogspot.com, http://findtheTruthnow.blogspot.com,
http://evangelismwithsocialmedia.blogspot.com
guide: http://GoodNews.getfreehosting.co.uk/digfile/cms/index.php (login with 'visitor')
video: http://youtube.com/guidetorepent,
facebook: http://www.facebook.com/VChristianto,
and follow Jesus only at www.twitter.com/Christianto2013

**KINDLE BOOKS:
authorpage: http://www.amazon.com/-/e/B00AZEDP4E
Articles dictated by Jesus Christ. Book Two. http://www.amazon.com/dp/B00AYR3F9C
Articles dictated by Jesus Christ. Book One. http://www.amazon.com/dp/B00AYR6TJU
by Jesus Christ: How social darwinism ruin America and the World. http://www.amazon.com/dp/B00AZDJJQI
by Jesus Christ: Evangelism for Difficult People. http://www.amazon.com/dp/B00AZDJCLA
by Jesus Christ: How you can do Evangelism with Social Media. http://www.amazon.com/dp/B00AZDXZLI
by Jesus Christ: The Nicene Creed. http://www.amazon.com/dp/B00AZDYMJ2
by Jesus Christ: Logos, Memra, and other letter for Economists. http://www.amazon.com/dp/B00AZDY7JW
by Jesus Christ: our Father in Heaven prayer. http://www.amazon.com/dp/B00AZKZUNM
Some problems of Nuclear Energy development in Asia: A literature survey. http://www.amazon.com/dp/B00B4LW5ZW

Some papers at http://vixra.org:
www.vixra.org/abs/0912.0036
www.vixra.org/abs/0912.0037
www.vixra.org/abs/1001.0005
www.vixra.org/abs/1001.0003
www.vixra.org/abs/0912.0053


Komentar