Keberhasilan Dipakai Tuhan atau Hubungan dengan Tuhan?

My Utmost (B. Indonesia)
Janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di sorga. — Lukas 10:20

Waspadalah terhadap orang-orang yang membuat keberhasilan pelayanan sebagai dasar motivasi/daya tarik pelayanan. Yang penting adalah karya yang diperbuat Allah melalui kita, bukan apa yang kita lakukan untuk Dia.

Keberhasilan Dipakai Tuhan atau Hubungan dengan Tuhan?

"Sesungguhnya Aku telah memberikan kuasa kepada kamu, tetapi demikian janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di surga." (Lukas 10:19, 20)

Yesus Kristus pada dasarnya berkata, "Jangan bersukacita dalam pelayanan yang berhasil, tetapi bersukacitalah karena hubunganmu yang benar dengan Aku. Jebakan dalam pekerjaan Kristen ialah bersukacita dalam pelayanan yang berhasil, bersukacita dalam kenyataan bahwa Allah telah memakai Anda.

Namun, Anda tidak pernah dapat mengukur apa yang akan Allah lakukan melalui Anda, jika Anda mempunyai hubungan yang baik dengan Yesus Kristus.

Jagalah hubungan yang baik dengan Dia, maka apa pun situasi Anda, di mana Anda berada, dan siapa pun yang Anda temui hari demi hari, Dia mengalirkan sungai air hidup melalui Anda. Dan, sesungguhnya adalah kemurahan-Nya bahwa Dia tidak membiarkan Anda mengetahuinya.

Begitu Anda mempunyai berhubungan yang benar dengan Allah melalui keselamatan dan pengudusan, ingatlah bahwa di mana pun Anda berada, Anda telah ditempatkan Allah di sana; dan dengan reaksi kehidupan Anda pada keadaan di sekitar Anda, Anda akan memenuhi tujuan Allah, asalkan Anda tetap "hidup di dalam terang sama seperti Dia ada dalam terang" (1 Johanes 1:7).

Kecenderungan dewasa ini adalah menaruh penekanan pada pelayanan. Waspadalah terhadap orang-orang yang membuat keberhasilan dipakai Allah (usefulness) sebagai dasar daya tarik. Apabila Anda membuat keberhasilan dipakai Allah sebagai ukuran, Yesus Kristus adalah kegagalan terbesar yang pernah hidup. Pedoman penuntun bagi orang percaya adalah Allah sendiri, bukannya keberhasilan, yang sifatnya relatif. Yang penting adalah karya yang diperbuat Allah melalui kita, bukan apa yang kita lakukan untuk Dia.

Yang terutama dari semua bagi pandangan Tuhan kita dalam hidup seseorang adalah hubungannya dengan Allah – yang sangat berharga bagi-Nya. Yesus rindu "membawa banyak orang kepada kemuliaan-Nya ..." (Ibrani 2:10).

Komentar