Seruan Yesus di Kayu Salib

Seruan Yesus di Kayu Salib
Dalam Matius 27 ada 2 kali Yesus berseru:

Mat 27:46 ἀνεβόησεν ὁ Ἰησοῦς φωνῇ μεγάλῃ (aneboesen ho Iesous phone megale = Yesus berseru dengan suara keras)
Mat 27:50 Ἰησοῦς πάλιν κράξας φωνῇ μεγάλῃ ( Iesous palin kraxas phone megale = kembali Yesus berseru dengan suara keras) Aneboesen (Mat 27:46) dari Anaboao = “ana” (naik) + boao (berteriak meminta tolong) = berteriak ke atas, berteriak dari hati yang dalam, berteriak memohon pertolongan. Kata “anaboao” selain di Mat 27:46 ada di Luk 9:38 tentang seorang bapak minta agar anaknya ditolong. Bapak ini memohon dari hatinya kepada Yesus agar Tuhan menolongnya. Ini permintaan yang urgent. Jadi ketika Yesus di kayu salib berseru (aneboesen), “ Eli-Eli Lama sabakhtani”, Ia memohon pertolongan dari hati yang amat dalam, dan dalam ketidak-berdayaannya Ia berseru kepada Bapa, mengapa meninggalkan-Nya. Aneboesen adalah permintaan yang amat sangat. Itulah kondisi Yesus saat itu.
Kraxas (Mat 27:50), dari krazo = berteriak. Kemudian ditambah dengan phone megale menjadi berteriak dengan suara keras. Ini adalah onomapoetic (suara bunyi - German krächzen). Lalu onomapoetic apa yang diteriakannya? Ini bunyi suara singa (roar) mengaum. Wahyu 10:3 (ἔκραξεν φωνῇ μεγάλῃ - ekraxen phone megale). Singa dari Yehuda yang baru saja mengalahkan maut (band Why 5:5-6 singa dan anak domba) sesudah itu Ia menyerahkan nyawa-Nya kepada Bapa. Lalu efek kemenangan terjadi yaitu Tabir Bait Allah robek dua dari atas ke bawah, orang suci bangkit dari kubur. Inilah kemenangan gemilang dari Yesus Kristus. Di kayu salib inilah kemenangan Yesus dinyatakan, diteriakkan. Ia menang atas maut dan mendobrak pintu alam maut.
Selamat Paskah.

Meneruskan dari sahabat kami, Pdt. Dr. Isak Suria, MA.
version 1.0: 16 april 2022, pk. 7:02


Illustration 1: Painting by Jan van Scorel, Crucifixtion of Christ.

Illustration 2: Painting by Jan van Scorel, Crucifixtion of Christ.

Illustration 3: Painting by Jan van Scorel, Crucifixtion of Christ.

Komentar