Filosofi Lima Jari
Santapan Harian
Filosofi Lima Jari
Yehezkiel 25:1-11
Bani Amon dan Moab merupakan keturunan Lot. Sayangnya, mereka juga adalah bangsa yang hidup dengan tidak mengenal Allah. Mereka sangat menginginkan kehancuran Israel, bahkan bergembira ketika Allah menghukum Israel (6).
Mereka melihat selumbar di mata saudaranya, namun tak menyadari ada balok di mata sendiri.
Allah menuntut keadilan kepada musuh bangsa Israel dengan memerintahkan Nabi Yehezkiel menyampaikan tuntutan penghakiman-Nya bagi Amon dan Moab (1-3). Allah menghukum mereka karena telah mengutuk, menghina, dan bergembira atas kehancuran bangsa Israel (3, 6, 8). Bahkan, Allah sendirilah yang maju berperang melawan Amon dan Moab. Allah menyerahkan mereka ke dalam tangan kerajaan yang lebih besar, yaitu Babel. Mereka dijarah dan dihancurkan oleh Babel (4-5, 7, 9-11).
Bangsa Israel adalah umat pilihan yang dikasihi Allah, namun mereka malah berontak dan hidup dalam dosa sehingga Allah memutuskan untuk menghukum mereka. Hukuman itu untuk mendisiplinkan mereka agar tidak dikuasai oleh dosa. Meskipun Allah menghukum, namun Dia tidak membiarkan umat-Nya dihina.
Terkadang, dengan ataupun tanpa kita sadari, kita melukai saudara kita dengan perkataan dan perbuatan kita. Kita menganggap mereka pantas menerima hukuman dari Tuhan karena kita menilai bahwa mereka banyak dosa, padahal kita pun pantas dihukum karena dosa kita. Namun, semua itu hanya pandangan kita. Sekalipun itu benar, kita tidak berhak menghakimi.
Tahukah Anda filosofi lima jari? Coba tunjuklah orang lain. Saat satu jari telunjuk menunjuk, maka ada tiga jari lainnya yang mengarah pada kita. Umumnya, kita mudah menunjuk atau menyalahkan orang lain, tetapi tidak mau mengakui kesalahan diri sendiri. Mari introspeksi diri, mungkin kita belum hidup benar di hadapan Tuhan. Janganlah bersuka karena duka/hukuman yang dialami orang lain. Jangan buru-buru menunjuk orang lain dengan jari telunjuk. Akan tetapi, berlakulah bijaksana pada saat menyelami pergumulan yang dialami orang lain. [SLM]
Baca Gali Alkitab 5
Yehezkiel 25:1-11
Oleh karena bersukacita atas kejatuhan Yerusalem dan kehancuran Bait Suci, maka Allah menghukum bani Amon. Demikian juga Allah memberikan hukuman kepada Moab karena mereka menyamakan Allah Israel dengan dewa-dewa bangsa lainnya. Israel direndahkan, namun Allah yang berinisiatif membalaskan. Allah menunjukkan bahwa hukuman bisa juga diberikan bagi orang yang merendahkan kekudusan Allah dan umat-Nya. Melalui penghukuman Allah, buah kebenaran dan kedamaian akan muncul.
Apa saja yang Anda baca?
1. Berkait dengan bani Amon, apakah yang Tuhan kehendaki untuk Yehezkiel lakukan? (1-2)
2. Dosa apakah yang dilakukan bani Amon sehingga membuat Allah murka dan hukuman apakah yang mereka terima? (3-7)
3. Demikian juga dengan Moab, kesalahan apakah yang mereka lakukan dan hukuman apakah yang mereka terima? (8-11)
Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?
1. Bagaimanakah seharusnya Anda bersikap terhadap siapa saja yang sedang mengalami penderitaan? Jelaskan!
2. Mengolok-olok orang lain yang mengalami penderitaan bukanlah sikap yang terpuji. Apa yang akan Anda lakukan ketika melihat ada orang lain mengolok-olok orang yang menderita?
3. Bagaimana cara Anda bersikap terhadap orang lain yang sedang mengalami penderitaan? Sebutkan dan jelaskan!.
Apa respons Anda?
1. Adakah hal yang perlu Anda syukuri berkait dengan penyertaan Tuhan di dalam hidup Anda? Jelaskan alasannya!
2. Pernahkah Anda memiliki pengalaman membuat kecewa orang tua, istri, suami, atau anak-anak dan bagaimana perasaan Anda sendiri setelah berbuat demikian? Jelaskan!
3. Apa yang akan Anda lakukan untuk memperbaiki kesalahan Anda di masa lalu? Jelaskan!
Pokok Doa:
Mari kita berdoa bagi upaya-upaya rekonsiliasi yang saat ini sedang dikerjakan oleh para hamba Tuhan.
Komentar
Posting Komentar