SIA SIA USAHA MANUSIA!!!

SIA SIA USAHA MANUSIA!!!

Mazmur 127:1 (TB)  Nyanyian ziarah Salomo. Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga. (所罗门上行之诗。)若不是 耶和华建造房屋,建造的人就枉然劳力;若不是 耶和华看守城池,看守的人就枉然警醒。

Kita  memahaminya bangunan rumah: jikalau bukan Tuhan yang memberkati pembangunannya, maka tidak ada gunanya manusia membangunnya. Ini sama halnya dengan para pembangun menara Babel, yang berusaha membangunnya dengan menantang Sorga, atau Hiel, yang membangun Yerikho di bawah kutuk. Jika pola dan rancangannya dipaparkan dalam kesombongan dan keangkuhan, atau jika fondasi-fondasinya diletakkan dalam penindasan dan ketidakadilan (Hab. 2:11-12), maka sudah pasti Allah tidak membangunnya. 

 Manusia berusaha melakukan ini melalui berbagai persaingan, jabatan, pekerjaan, dan pembelian barang-barang berharga. Tetapi semua itu sia-sia, jikalau bukan Allah yang melakukan.Rancangan terbaik yang dipaparkan tidak akan berhasil jika bukan Allah yang memahkotainya dengan keberhasilan. 

Untuk mengamankan sebuah keluarga atau kota : jika para penjaga kota saja tidak dapat membuat kota aman tanpa Allah. 
Meskipun mengawal kota dan menjaganya dari api, dari musuh-musuh, meskipun mereka tidak tidur , semua sia-sia jika bukan Tuhan yang bekerja.Sebab para pengawal bisa saja dibunuh, atau kota ditinggalkan dan terhilang, oleh beribu-ribu macam kecelakaan, yang tidak dapat dicegah baik oleh pengawal.

Permenungan
Di dunia ini ada dua kapal besar yang selalu diingat dalam sejarah umat manusia. Kisah kedua kapal itu selalu menjadi perbincangan semua orang dan sudah beberapa kali difilmkan baik di televisi maupun bioskop-bioskop di seluruh dunia. Kapal itu adalah bahtera Nuh dan Titanic. Kedua nama itu begitu melegenda, meskipun Titanic adalah kapal besar yang sarat dengan kemewahan dibangun oleh para profesional sedangkan bahtera Nuh dibangun oleh seorang amatir. 

Namun demikian bahtera Nuh sukses membawa ribuan makhluk hidup untuk bertahan hidup sedangkan Titanic menewaskan lebih dari 1.000 orang di laut Atlantik. Ternyata bahtera Nuh jauh lebih sukses. 
Sebab bahtera Nuh dibangun semata-mata karena perintah Allah bukan ambisi dan kesombongan manusia.
Dapat dipelajari bahwa segala sesuatu yang kita lakukan sesuai dengan kehendak dan penyertaan Allah pasti akan membawa kebaikan dalam hidup kita. 
Berbeda jika sebuah pekerjaan itu kita lakukan atas kemauan kita sendiri, apalagi atas dasar kesombongan dan ambisi dan supaya dilihat orang saja. Memang tampak di luar pekerjaan itu berhasil namun keberhasilan itu tidak akan bertahan lama. 

Tuhan adalah kunci keberhasilan kita. Oleh sebab itu libatkanlah Tuhan dalam setiap pekerjaan kita. Mintalah tuntunan dan penyertaannya. Janganlah kita hanya menyandarkan diri pada kekuatan kita sendiri. Pusatkan hati dan pikiran kita kepada-Nya. Sabarlah dalam proses, sebab keberhasilan yang sesungguhnya mungkin akan memakan waktu yang lama. Mungkin kita akan merasa jenuh karena apa yang kita lakukan dan harapkan tidak kunjung membuahkan hasil. Namun percayalah jika Tuhan turut bekerja dan campur tangan dalam hidup kita, jerih payah kita tidak akan sia-sia.*

----
*note:
Meneruskan dari seorang sahabat. 

Komentar