Bejana tanah liat itu
Bejana tanah liat itu
2 Korintus 4:7
Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami.
Shalom aleikhem,
Bapak ibu dan para sahabat yang terkasih, kali ini tulisan saya ditujukan untuk bapak ibu dan Anda sekalian yang terpanggil untuk menjadi gembala-gembala kecil di tengah tengah umat.
Tidak soal apakah Anda dalam posisi gembala atau pendeta atau bukan, penatua atau bukan, kalau hati Anda adalah hati seorang gembala yang rela melayani umat Tuhan di tengah situasi yang sulit saat ini, maka Anda termasuk gembala-gembala kecil itu.
Memang tantangan ke depan bakal sulit, karena sepertinya kita sudah memasuki masa tribulasi atau kesusahan besar.
Mungkin Anda bertanya dalam hati: "siapakah aku ini, Tuhan, yang Kaupanggil untuk melayani umatMu?"
Memang Tuhan menjanjikan akan senantiasa menyertai umatNya. Dan kepada para gembala yang tulus, Ia menjanjikan berbagai karunia. Namun semakin kita sungguh menyadari beratnya tantangan ke depan, semakin kita menyadari betapa kita ini hanyalah bejana-bejana tanah liat yang rapuh.
Mari kita belajar untuk terus menyadari kerapuhan dan kelemahan kita. Bahwa segala sesuatu pada akhirnya hanyalah kasih karunia Tuhan semata.
Dan pada akhirnya, suatu hari kelak kita akan mendengar Sang Bapa, empunya ladang itu akan berkata:
"Engkau telah setia pada perkara perkara kecil, naiklah kemari. Aku akan mempercayakan kepadamu perkara perkara yang lebih besar "
Soli Deo Gloria.
Minggu, 1 Agustus 2021, pk. 06:28
VC
Komentar
Posting Komentar