menembus kebuntuan ide dalam menulis-- seputar Deep Science

Shalom para sahabat dan para pembaca budiman, selamat malam.
dalam suatu diskusi, seorang dosen di salah satu STT menanyakan bagaimana sebaiknya menembus kebuntuan dalam menulis karya ilmiah yang berterima di jurnal-jurnal. 
Berikut ini email beliau dan tanggapan penulis:

---------- Forwarded message ---------
From: Anjar S. Hardiyanto

pak Victor yang baik,
Terima kasih atas kiriman-kiriman ikutan artikel yang saya terima setiap hari, yang juga terbit di mana-mana. Sangat mengagumkan. Aliran sumber pemikiran rasional dan refleksi yang tidak pernah habis-habisnya, dalam segala bidang keilmuan lagi.
Mungkin dapat pak Victor tularkan, utamanya kepada saya pak, bagaimana cara membuka sumbatan dan kemudian mengalirkannya setiap saat menjadi karya tulis keilmuan rampat semacam itu. Semoga setelah mendapatkan rahasianya, saya dapat meniru pak Victor dalam merefleksikannya dan seterusnya mencipta bentuk pengungkapannya.
Terima kasih sekali pak, semoga saya dapat ketularan dalam mengungkap sumber ciptaan itu.
Salam dan hormat saya,
SH  

==
tanggapan:

Yth Pak Soegeng

Selamat malam, 

Terimakasih atas apresiasinya, tapi saya juga sering buntu kok pak. 
Saya masih memikirkan bagaimana ya mencegah kebuntuan dalam ide tersebut, namun saya kira ada 5 hal paling tidak yang patut dipertimbangkan;

1. Berani menanyakan dan mencari tahu hal-hal yang jarang dikupas orang, misalnya makna tohu wabohu dalam Kej. 1, atau antinomies dari Kant. Tentu sebagai filsuf/teolog bpk lebih pas menulis topik-topik ini. 

2. Pentingnya mentor dan rekan/kolega senior. Bagi penulis, figur senior seperti Prof Bambang Hidayat dan Prof Liek Wilardjo sangat membantu dalam menjernihkan pikiran yang kadang seperti benang ruwet. 

3. Membaca topik-topik yang sekilas tidak relevan kadang2 menolong untuk mencerahkan bidang kita (dalam teori inovasi disebut: penyemaian lintas disiplin) 


4. Cara mulai menulis, ada 3 hal:  a.daftar to do list, biasanya saya buat 5-10 topik paper terus nanti disusutkan jadi 1-2 yang saya memang lagi termotivasi. b. Determinasi, c. Dan satu hal lagi makin banyak menulis akan berpeluang suatu kali menemukan hal baru (bacalah buku Prof. Adam Grant, Originals,  sudah diterjemahkan[1]) 

5. Yang terakhir: "takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan." Pak Liek pernah konfirmasi bahwa kutipan itu ada di pintu UKSW selain konon di Princeton/IAS.[2] Artinya, semua teori adalah buatan manusia jadi tidak masalah untuk menggugat teori-teori yg sudah usang; meski tentu upaya tersebut perlu kajian yang mendalam dan data yang kuat dan sama sekali tidak mudah. 

Semoga berguna beberapa tip sederhana tsb. 

Salam takzim, 


Victor

bacaan:
[1] Adam Grant. Originals. url: https://www.ted.com/talks/adam_grant_the_surprising_habits_of_original_thinkers
[2] https://en.wikipedia.org/wiki/List_of_university_and_college_mottos



Komentar

Postingan Populer