Kesadaran akan pengendalian Ilahi

My Utmost (B. Indonesia)
... apalagi Bapamu yang di surga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya. — Matius 7:1

Mengapa lebih mudah mencari pertolongan pada orang lain untuk berdoa bagi kita (walau itu tidak salah), daripada kita sendiri langsung kepada Allah? Renungan hari ini menegaskan karena kita belum memahami dan menyadari dengan sungguh akan pengendalian ilahi Allah atas segala sesuatu dalam hidup kita –- suatu pemahaman, kesadaran dan menjadi perilaku yang hanya mungkin oleh pekerjaan Roh-Nya dalam kita.

Pemahaman dan Kesadaran akan Pengendalian Ilahi

Dalam nas ini Yesus menetapkan aturan mengenai perilaku bagi orang-orang yang memiliki Roh-Nya. Dia mendesak kita agar pikiran kita dipenuhi dengan pemahaman akan pengendalian Allah atas segala sesuatu, yang berarti bahwa seorang murid harus memelihara sikap percaya (trust) yang sempurna dan suatu semangat untuk meminta dan mencari.

Penuhilah hati pikiran Anda dengan pemikiran bahwa Allah sungguh mengendalikan segala sesuatu. Dan jika Anda benar-benar dipenuhi dengan pikiran tersebut, maka pada saat mengalami kesulitan, dengan mudah Anda akan ingat, "Bapaku yang di surga mengetahui semua tentang hal ini!" Hal ini bukan sesuatu yang dipaksa-paksakan dalam diri kita, melainkan akan menjadi suatu hal yang spontan atau natural bagi Anda bila datang kesukaran dan ketidakpastian.

Sebelum pemahaman dan kesadaran tentang pengendalian ilahi ini terbentuk dan menguasai pikiran Anda, Anda biasanya pergi mencari pertolongan pada orang lain, tetapi kini Anda pergi kepada Allah bila datang kesukaran.

Yesus menetapkan aturan mengenai perilaku bagi orang-orang yang memiliki Roh-Nya, dan hal itu bekerja atas prinsip berikut ini: Allah itu Bapa saya, Dia mengasihi saya dan saya takkan berpikir bahwa Dia akan lupa, jadi mengapa saya harus khawatir?

Yesus berkata, ada waktu ketika Allah tidak dapat mengangkat kegelapan dari Anda, tetapi Anda harus percaya kepadaNya. Terkadang Allah akan tampak seperti seorang sahabat yang tidak ramah, tetapi sebenarnya Dia tidak demikian; terkadang seperti seorang bapa yang tidak sebagaimana harusnya seorang bapa, atau seperti seorang hakim yang tidak adil, tetapi sebenarnya Dia tidak demikian.

Peliharalah pemikiran bahwa hati pikiran Allah ada di balik semua hal yang kita hadapi dan biarlah pikiran itu tetap kuat dan tumbuh dalam diri Anda. Bahkan hal terkecil sekalipun dalam kehidupan kita takkan terjadi di luar kehendak Allah.

Oleh sebab itu, Anda dapat tetap dengan hati yang tenang, dengan penuh keyakinan kepada-Nya. Doa bukanlah hanya meminta, melainkan sikap pikiran yang menghasilkan suasana meminta kepada Tuhan sebagai sesuatu yang sangat natural, yang mengalir begitu saja. "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu..." (Matius 7:7).

Komentar

  1. Is this really Sexond Coming Impending Doom scenarios or does anyone actually belief Christ is alive on earth today, so that I order to, at some time, end the Covid , restore the world to a newer non-existential future with the non-believers repenting or leaping like lemmings to the death of God’s truths. Hiding in caves? Is anyone fearing these posts?

    Seriously, is the fear of God so palpable that the presence beside you on your right hand is you.

    Or we’re all just ashes and we get updates and podcasts about how Christ never came to save humanity.

    This seems like the latter. This isn’t scriptural apocryphal writings, these read like. Sunday School that never ends. But the truth is bloodier and fiercer if you sense that brush with God’s fear.

    Otherwise it’s your utopia hoping for itself yet again and yet again it will fail. Deal God’s fear, it leads to wisdom and away from incoherent loves prayers to the Lord you believe in but never expect to see.

    bA

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear Brent, thanks for your comments. If you read my previous posts in this blog in the past few years...yes, there were posts on end time prophecy etc. But at times, I realize that people also need daily guidances, on what they should do in order to be closer to God. that is what I try to do. As to what you believe, or not believe, that is up to you...

      Hapus

Posting Komentar