Jalan Menuju Kesucian
My Utmost (B. Indonesia)
Tetapi apa yang keluar dari mulut berasal dari hati ... Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat. Itulah yang menajiskan orang. — Matius 15:18-20
Kesucian (purity) adalah sesuatu yang terlampau dalam bagi saya untuk dicapai secara lahiriah. Akan tetapi, bila Roh Kudus datang, masuk dalam hidup saya, Roh itu membawa saya ke pusat hidup saya, yaitu kehidupan yang sesungguhnya, yang dahulu dinyatakan dalam hidup Yesus Kristus, kesucian mutlak yang tidak bercela.
Jalan Menuju Kesucian
"Tetapi apa yang keluar dari mulut berasal dari hati dan itulah yang menajiskan orang. Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat. Itulah yang menajiskan orang." (Matius 15:18-20)
Pada mulanya kita memercayai ketidaktahuan (ignorance) kita dan menyebutnya sebagai ketidakbersalahan (innocence). Dan, berikutnya kita memercayai rasa ketidakbersalahan kita dan menyebutnya sebagai kesucian (purity). Kemudian, ketika kita mendengar sendiri pernyataan-pernyataan keras ini dari Tuhan Yesus (Mat 15:18-20), kita surut dan berkata, "Waduh, aku tidak pernah merasakan hal-hal yang begitu rusak di dalam hatiku." Kita terkejut dengan apa yang disingkapkan-Nya kepada kita.
Masalahnya kemudian, apakah Yesus Kristus mendapat otoritas tertinggi dalam hati kita, atau Dia tidak kita hiraukan sama sekali. Bersediakah saya memercayai teguran firman-Nya, atau lebih suka memercayai "ketidakbersalahan karena ketidaktahuan" saya?
Jika saya terbuka dengan tulus di hadapan Tuhan, menjadi sadar penuh dengan apa yang saya sebut ketidakbersalahan dan mengujinya, tampaknya saya akan mengalami penyadaran yang mengejutkan bahwa apa yang diucapkan Yesus adalah benar. Dan, saya akan terkejut melihat kemungkinan hal-hal jahat dan buruk yang bisa ada dalam diri saya. Namun, selama saya berada di bawah rasa aman ketidakbersalahan saya, saya hidup dalam penipuan diri.
Jika selama ini saya tidak pernah secara terbuka bersikap kasar dan kejam, alasan utamanya karena kepengecutan saya, di samping rasa aman yang saya terima, dari suatu hal yang disebut sebagai kehidupan berbudaya. Akan tetapi, bila saya secara penuh ditelanjangi di hadapan Allah, saya mendapati bahwa Yesus benar dalam diagnosis-Nya tentang diri saya.
Satu-satunya yang sungguh memberikan perlindungan adalah penebusan Yesus Kristus. Jika saja saya mau menyerahkan diri kepada-Nya, saya sama sekali tidak perlu mengalami kemungkinan mengerikan (terrible possibility) yang ada di hati saya.
Kesucian (purity) adalah sesuatu yang terlampau dalam bagi saya untuk dicapai secara lahiriah. Akan tetapi, bila Roh Kudus datang, masuk dalam hidup saya, Dia membawa ke pusat hidup pribadi saya, Roh yang sama yang dahulu dinyatakan dalam hidup Yesus Kristus, yaitu Roh Kudus, kesucian mutlak yang tidak bercela.
Komentar
Posting Komentar