Jangan Membuat Rencana Tanpa Allah

My Utmost (B. Indonesia)
Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak; — Mazmur 37:5

Ada tiga hal utama yang disampaikan dalam renungan hari ini, pertama, jangan membuat rencana tanpa Allah, tetapi masukkanlah Dia sebagai faktor penentu. Kedua, jangan membuat perencanaan dengan memperhitungkan hal jahat yang dihadapi karena kasih mengatasi semua hal jahat. Ketiga, jangan membuat rencana dengan pikiran akan ada "hari-hari hujan" karena usaha yang dilakukan bisa dari ketidakpercayaan akan Tuhan.

Jangan Membuat Rencana Tanpa Allah

Jangan membuat rencana tanpa Allah. Allah tampaknya mengambil jalan membuyarkan rencana yang telah kita buat, bila tidak melibatkan Dia dalam rencana kita. Ketika kita terjebak sendiri dalam situasi yang tidak dipilih oleh Allah, tiba-tiba kita sadar bahwa kita telah membuat rencana tanpa Dia. Bahwa kita bahkan tidak memasukkan Dia sebagai faktor penting (vital), unsur penentu, dalam perencanaan hidup kita. Satu-satunya hal yang dapat mencegah kita dari kemungkinan rasa cemas ialah memasukkan Allah sebagai faktor penentu/terbesar ke dalam semua rencana kita.

Dalam masalah rohani memang biasa bagi kita untuk menempatkan Allah yang pertama, tetapi kita cenderung berpikir bahwa tidak cocok dan tidak perlu untuk menempatkan Dia pertama dalam urusan hidup kita sehari-hari. Jika kita berpendapat bahwa kita harus memakai "wajah rohani" terlebih dahulu sebelum kita dapat mendekati Allah, maka kita takkan pernah mendekat kepada-Nya. Kita harus datang sebagaimana kita ada.

Jangan membuat perencanaan dengan memperhitungkan hal jahat yang dihadapi. Apakah Allah bersungguh-sungguh menuntut kita agar membuat perencanaan tanpa memperhitungkan hal jahat yang ada di sekitar kita? Kasih, seperti dalam 1 Korintus 13:4-5, tidak memikirkan hal-hal jahat seperti cemburu, memegahkan diri, sombong, tidak sopan dan mencari keuntungan diri sendiri, pemarah, menyimpan kesalahan. Kasih bukannya mengabaikan keberadaan hal jahat, tetapi kasih tidak pernah memperhitungkan hal jahat sebagai unsur penentu dalam perencanaan. Bila kita terpisah dari Allah, kita memperhitungkan hal jahat dengan melakukan semua perencanaan kita dan kita mencoba memperbincangkan semua pekerjaan kita dari sudut pandang hal jahat tersebut.

Jangan membuat rencana dengan pikiran akan ada "hari-hari hujan". Anda tidak perlu menimbun barang-barang untuk "hari-hari hujan" jika Anda benar-benar memercayai Kristus. Yesus berkata, "Janganlah gelisah hatimu (Yohanes 14:1). Allah tidak akan menjaga hati Anda agar tidak merasa gelisah. Ia itu berupa sebuah perintah -- "Janganlah ..." Untuk mematuhi perintah itu, hendaklah Anda terus-menerus bangkit kembali, walaupun Anda jatuh seratus kali sehari, sampai Anda terbiasa menempatkan Allah yang pertama dan membuat perencanaan dengan Dia dalam gerak hidup Anda.

Komentar