PROSES KEHIDUPAN

PROSES KEHIDUPAN.*

Dear pembaca,

Seekor anak katak sangat takut saat langit tiba-tiba gelap. "Bu, apa kita akan binasa. Kenapa langit tiba-tiba gelap?" ucap anak katak sambil berpegang erat pada induknya.

Sang ibu menjawab dengan senyuman,

"Anakku, itu bukan pertanda kebinasaan kita. Justru, itu pertanda baik." jelas induk katak. Dan anak katak itu pun mulai tenang.
Namun, ketenangan itu tak berlangsung lama. Tiba-tiba angin bertiup kencang. 
Lagi-lagi, suatu pemandangan menakutkan buat si katak kecil. "Ibu, itu apa lagi? Apa itu yang kita tunggu? " tanya si anak katak sambil bersembunyi.

"Anakku. Itu cuma angin," ucap sang induk. "Itu juga pertanda kalau yang kita tunggu pasti datang!" tambahnya dengan tenang.

"Blarrr!!!" suara petir menyambar-menyambar.
Kilatan cahaya putih menjadikan suasana begitu menakutkan.

"Sabar, anakku!" ucapnya. "Itu cuma petir. Itu tanda ketiga kalau yang kita tunggu tak lama lagi datang! Keluarlah. Pandangi tanda-tanda yang tampak menakutkan itu. Bersyukurlah, karena hujan tak lama lagi datang," ungkap sang induk katak dengan  tenang.
Anak katak itupun keluar dari balik tubuh induknya. Ia mendongak, memandangi langit yang hitam, angin yang meliuk-liuk, dan sambaran petir yang begitu menyilaukan. Tiba-tiba, ia berteriak kencang, "Ibu, hujan datang! Horeeee!"

Pesan cerita ini:
Anugerah hidup kadang tampil melalui rute yang tidak diinginkan. Ia tidak datang diiringi dengan tiupan seruling merdu. Tidak diantar oleh dayang-dayang rupawan. Tidak disegarkan dengan wewangian harum.
Saat itulah, tidak sedikit manusia yang akhirnya dipermainkan keadaan. Persis seperti anak katak yang sangat ketakutan saat langit hitam, angin yang bertiup kencang, dan kilatan petir yang menyilaukan. Padahal, itulah sebenarnya tanda-tanda hujan.

Benar apa yang diucapkan induk katak: 
jangan  takut melangkah, jangan  sembunyi dari kenyataan, sabar dan hadapi saja. 
Bersama kesukaran senantiasa akan ada jalan...

selamat pagi

---
* meneruskan dari seorang sahabat

Komentar