ANTARA IMAN DAN KERAGUAN

ANTARA IMAN DAN KERAGUAN

Yakobus 1:6 (TB)  Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin.只要凭着信心求,一点不疑惑;因为那疑惑的人,就像海中的波浪,被风吹动翻腾。

Ada satu hal yang perlu diperhatikan ketika kita meminta, yaitu bahwa kita melakukannya dengan hati yang percaya dan tidak goyah: Janji di atas sangat pasti, asalkan dengan syarat tersebut. Hikmat akan diberikan kepada orang-orang yang memintanya dari Allah, asalkan mereka percaya bahwa Allah mampu membuat orang sederhana menjadi bijak. 

Ini adalah syarat yang senantiasa dituntut oleh Kristus, dalam memperlakukan orang-orang yang datang kepada-Nya untuk disembuhkan: "Percayakah kamu, bahwa Aku dapat melakukannya?" Jangan ada kebimbangan, jangan meragukan janji Allah dengan ketidakpercayaan, atau perasaan bahwa kita tidak akan berhasil karena kekurangan dan kelemahan kita. 

***
Orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian kemari oleh angin. Adakalanya mereka diangkat oleh iman, tetapi kemudian terhempas kembali oleh ketidakpercayaan. Adakalanya mereka mendaki ke langit, dengan maksud untuk memperoleh kemuliaan, kehormatan, dan keabadian, tetapi kemudian tenggelam kembali dalam pencarian akan kesenangan tubuh atau kenikmatan dunia ini. Hal ini dengan sangat cocok diibaratkan dengan gelombang laut, yang naik turun, pasang surut, tergantung apakah angin mengayunkannya lebih tinggi atau lebih rendah, ke arah sana atau ke arah sini. 

Orang yang pikirannya hanya tertuju secara utuh pada kepentingannya yang bersifat rohani dan abadi, dan yang tetap tegak dalam tujuan-tujuannya bagi Allah, akan bertumbuh secara sempurna.

PERENUNGAN
Pikiran daging adalah pikiran seseorang yang dikuasai oleh keadaan rohani yang berdosa, tetapi pikiran Roh adalah pikiran seseorang yang dikuasai oleh Roh Kudus (Roma 8:6). Kedua pola pikir ini saling berlawanan.

Pikiran seseorang yang dikuasai oleh Roh Kudus adalah pikiran orang percaya dengan iman bahwa mereka memiliki segala sesuatu yang baik yang mereka minta kepada Allah (Markus 11:24). Namun, jika pikiran orang tersebut mengizinkan daging, maka  mempengaruhi pemikirannya, maka konflik akan terjadi. Di satu sisi, ada iman kepada Tuhan dan di sisi lain, ada keraguan bahwa Tuhan akan menolong.

 Setiap kita pernah mengalami gelombang,  antara iman dan keraguan. Setiap orang Kristen tahu bagaimana rasanya memiliki pikiran yang mendua dan tidak stabil. Itu bukanlah pengalaman yang menyenangkan.

Ketika kita diombang-ambingkan oleh angin, kita tidak boleh berharap untuk menerima apa yang kita minta dari Tuhan. Maka, kita harus berhenti dari membiarkan diri diombang-ambingkan seperti ombak. Sangatlah penting bagi kita untuk berdiri teguh dalam "damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal" yang datang kepada kita ketika kita mengajukan permohonan kepada Allah (Filipi 4:7).

Marilah kita bertekad untuk tidak membiarkan kedagingan merampas damai sejahtera kita dengan meragukan Allah yang dapat melakukan "jauh lebih banyak dari pada yang dapat kita doakan atau pikirkan".*

---
* meneruskan dari seorang sahabat

Komentar

Postingan Populer