MATA TUHAN LIHAT KITA!

MATA TUHAN LIHAT KITA!

Mazmur 139:7 (TB)  Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu? 我往哪里去躲避你的灵?我往哪里逃丶躲避你的面?

Allah itu Roh , jadi bodoh sekali jika mengira bahwa karena kita tidak dapat melihat Dia atau Dia pun tidak dapat melihat kita: Ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu? Bukan berarti pemazmur ingin lari dari hadapan Allah. Tidak, dia tidak menginginkan hal lain selain berada di dekat-Nya. Tetapi, dia hanya berandai-andai saja, "Andaikan aku sangat bodohnya sehingga berniat untuk lari dari pengawasan-Mu, supaya kekagumanku akan Engkau bisa luntur. Andaikan aku berniat untuk memberontak dari ketaatan-Ku terhadap Engkau, atau melepaskan ketergantunganku dari-Mu, celakalah aku!"

 Di pelosok-pelosok dunia ini: "Jika aku terbang dengan sayap fajar, yaitu sinar mentari pagi (yang disebut dengan sayap surya, Mal. 4:2), yang kecepatannya tidak tertandingi, dan terbang dengan sayap itu menuju ke ujung laut, atau ujung-ujung bumi ini (Ayb. 38:12-13), jika aku melarikan diri ke pulau-pulau yang paling suram dan jauh di sana tangan-Mu akan menuntun aku, sejauh aku melangkah, dan tangan kanan-Mu memegang aku, sehingga aku tidak dapat melangkah lebih jauh lagi dari jangkauan tangan-Mu." Allah segera menahan Yunus ketika dia melarikan diri ke Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN.

Tidak ada selubung yang mampu menudungi kita dari pandangan Allah, bahkan tidak juga kegelapan yang paling pekat (ay. 11-12).
 "Jika aku berkata, biarlah kegelapan menyelubungi aku, ketika tidak ada lain lagi yang bisa, celakalah! Bahkan malam pun akan menjadi terang di sekelilingku. Ketika Allah memisahkan terang dan gelap, ada pengecualian yang dibuat-Nya, yaitu bahwa bagi-Nya kegelapan dan terang itu sama saja. "Kegelapan tidak akan mampu menyembunyikan engkau, sebab tidak ada kegelapan atau bayang-bayang maut yang dapat dipakai oleh pembuat kejahatan untuk menyembunyikan diri mereka." Tidak ada topeng atau penyamaran munafik selihai apa pun, yang dapat menyembunyikan seseorang ataupun tindakan dari terang sejati di hadapan Allah. 

PERENUNGAN
Sebuah ulasan ceritera melukiskan  Yusuf sedang digoda oleh istri Potifar. Mereka hanya berdialog berdua di sebuah kamar. Di kamar itu tegak berdiri patung dewa sesembahan keluarga Potifar. Sambil melempar busananya ke arah patung itu sehingga menutupi "kepala" si dewa, istri Potifar berkata kepada Yusuf, "Marilah tidur dengan aku. Tak ada seorang pun di sini yang melihat kita, bahkan dewa pun tidak." Namun Yusuf menjawab, "Janganlah Nyonya berbuat begitu! Walau dewamu tidak melihat, tetapi Allahku hidup dan tetap melihat."

Pencobaan terberat bisa terjadi ketika seseorang sedang berada dalam situasi sepi, tersembunyi, tak ada orang yang melihat.
Meski tak ada orang di situ selain Nyonya Potifar sendiri Yusuf tetap berkata, "Bagaimanakah mungkin aku melakukan kejahatan yang besar ini dan berbuat dosa terhadap Allah?"

"KAPANPUN, DI MANAPUN, APAPUN YANG KITA PIKIRKAN, LIHAT, LAKUKAN, DI DUNIA  TUHAN ADA DAN MELIHATNYA: SENANGKAN DIA, SEMBAH DIA, MULIAKANLAH DIA!"*

--
* meneruskan dari seorang sahabat

Komentar

Postingan Populer