KELEMBUTAN HATI
KELEMBUTAN HATI
1 Petrus 2:23 (TB) Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.他被骂不还口;受害不说威吓的话,只将自己交托那按公义审判人的主。
Ketika mereka menghujatNya, mengolok-olok-Nya, dan melontarkan julukan-julukan kotor kepada-Nya, Ia tetap tidak membuka mulutnya. Ketika mereka bertindak lebih lanjut dengan melukai Dia melalui pukulan, hantaman, dan memakaikan mahkota duri di kepala-Nya, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkan diri dan perkaranya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil, yang pada waktunya akan membukakan bahwa Ia tidak bersalah, serta membalas dendam atas musuh-musuh-Nya. Ketahuilah bahwa,
Penebus kita yang terpuji itu sepenuhnya suci, dan begitu bebas dari dosa, hingga tidak ada pencobaan ataupun hasutan macam apa pun, yang mampu memancing Dia untuk berbuat dosa sekecil apa pun, bahkan sepatah kata yang tidak pantas dari mulut-Nya.
Hasutan untuk berbuat dosa tidak bisa membenarkan orang untuk berbuat dosa. Kekasaran, kekejaman, dan ketidakadilan musuh tidak akan membenarkan orang-orang Kristen untuk mencaci maki dan membalas dendam. Alasan untuk berbuat dosa tidak akan pernah terlampau kuat, sebab kita senantiasa memiliki alasan-alasan lebih kuat untuk menghindarinya.
Penderitaan yang dialami-Nya mengakibatkan bilur-bilur, luka-luka, dan kematian, yakni kematian di kayu salib, hukuman yang sangat merendahkan dan memalukan!
Permenungan
Banyak orang percaya kurang menyadari bahwa hidup kekristenan adalah sebuah proses pembelajaran untuk menjadi serupa dengan Kristus.
Apalah artinya menyebut diri sebagai pengikut Kristus, apabila dalam kehidupan sehari hari karakter dan perilaku kita sama sekali tidak mencerminkan Kristus atau tidak meneladani bagaimana Kristus hidup.
Salah satu sifat Kristus yang patut diteladani adalah kelembutan hati Nya.
Kristus tidak pernah membalas kejahatan dengan kejahatan, sebaliknya Ia mengasihi orang yang berbuat jahat kepada Nya, bahkan terhadap orang orang yang meludahi Nya, menghujat Nya, mencambuk Nya dan bahkan menyalibkan Nya, Ia justru berdoa bagi mereka dan memohonkan pengampunan kepada Bapa: _"Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." Lukas 23:34
Ketika disakiti dan dilukai umumnya kita cenderung membela diri dan berusaha membalas dendam. Dalam hal mengasihi dan mengampuni musuh, Kristus adalah teladan utama.
Sebagai pengikut Kristus, terimalah perintah untuk hidup sama seperti Kristus hidup, walaupun untuk memiliki kelembutan hati seperti Kristus tidak mudah, diperlukan proses dan hati yang mau tunduk kepada pimpinan Roh Kudus.
"Ketika kita punya kelembutan hati, mengasihi dan mengampuni orang yang bersalah kepada kita, sesungguhnya kita sedang membiasakan diri untuk mengenakan pribadi Kristus!"*
* meneruskan dari seorang sahabat
Komentar
Posting Komentar