Hidup kodrati dan hidup rohani
My Utmost (B. Indonesia)
Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. — Gal 5:24
Hidup kodrati bukanlah hidup rohani dan hanya dapat dijadikan rohani melalui pengorbanan. Bila kita sengaja tidak mempersembahkan hidup kodrati, kehidupan rohani tidak dapat menjadi bagian dari kita.
Hidup Kodrati dan Hidup Rohani
Kita harus meninggalkan dosa dan tidak berurusan dengan dosa dengan cara dan bentuk apa pun. Dosa itu milik neraka dan iblis. Saya, sebagai seorang anak Allah, adalah milik surga dan milik Allah. Ini lebih dari sekadar masalah melepaskan dosa, ini adalah tentang melepaskan hak atas diri saya sendiri -- menyangkal diri, menyerahkan kebebasan kodrati, dan kehendak hati saya. Inilah peperangan yang harus dijalani. Hal-hal yang benar, mulia, dan baik dari aspek kodrati adalah hal-hal yang mencegah kita untuk menjadi yang terbaik bagi Allah.
Sekali kita memahami bahwa keutamaan moral kodrati bertentangan dengan atau meniadakan penyerahan kepada Allah, kita membawa jiwa kita pada pusat peperangan yang terbesar. Hanya sedikit dari kita yang akan memperdebatkan masalah tak bermoral, jahat, dan salah. Pada umumnya, kita memperdebatkan apa yang baik, yaitu hal-hal yang baik sebagai lawan dari hal-hal terbaik. Semakin tinggi skala keutamaan moral seseorang, semakin tinggi harga hubungan dengan Yesus Kristus. "Siapa saja yang menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging ...."
Harga dari kehidupan kodrati Anda bukan hanya satu atau dua hal, tetapi segalanya. Yesus berkata, "Jika seseorang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya ..." (Matius 16:24). Dengan kata lain, ia harus melepaskan hak atas dirinya sendiri dan menyadari siapa Yesus Kristus itu sebelum ia menyangkal diri dan mengikuti-Nya.
Berhati-hatilah agar Anda tidak menolak mengubur kebebasan Anda sendiri. Hidup kodrati bukanlah hidup rohani dan hanya dapat dijadikan rohani melalui pengorbanan. Bila kita sengaja tidak mempersembahkan hidup kodrati, kehidupan rohani tidak dapat menjadi bagian dari kita. Tidak ada jalan yang mudah. Masing-masing dari kita harus mencapainya dengan tangan kita sendiri. Ini bukan masalah berdoa tetapi masalah berkorban dan menjalankan kehendak-Nya.
Komentar
Posting Komentar