Kesempurnaan Kristiani
My Utmost (B. Indonesia)
Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna .... — Filipi 3:12
Saya dipanggil untuk hidup dalam suatu hubungan yang sempurna dengan Allah sehingga hidup saya membuat orang lain memiliki kerinduan kepada Allah. Tujuan Allah memanggil saya adalah supaya Ia dapat memakai saya.
Kesempurnaan Kristiani
Adalah suatu jebakan jika kita beranggapan bahwa Allah ingin menjadikan kita makhluk yang sempurna -- tujuan Allah adalah membuat kita bersatu dengan-Nya. Penekanan gerakan kesucian kecenderungannya adalah Allah menciptakan makhluk-makhluk yang suci untuk dipajang di museum-Nya. Jika Anda menerima konsep kesucian pribadi tersebut, tujuan hidup Anda yang ditentukan bukan untuk Allah, melainkan untuk apa yang Anda sebut bukti dari keberadaan Allah dalam hidup Anda.
Bagaimana kita dapat berkata, "'Kan tidak mungkin Allah menginginkan saya sakit?" Jika Allah berkehendak meremukkan Putra-Nya sendiri (lih. Yesaya 53:10), mengapa tidak mungkin bila Dia hendak meremukkan Anda? Apa yang bersinar dan menyingkapkan Allah dalam kehidupan Anda bukanlah konsistensi relatif Anda terhadap gagasan mengenai jati diri seorang percaya, melainkan hubungan Anda yang hidup, yang sungguh-sungguh, dengan Yesus Kristus, dan pengabdian kepada-Nya yang penuh, saat Anda sehat atau sakit.
Kesempurnaan kristiani tidak, dan tidak akan pernah, berupa kesempurnaan manusiawi. Kesempurnaan kristiani adalah kesempurnaan hubungan dengan Allah yang menunjukkan kesejatian bahkan di tengah aspek-aspek yang tampak remeh dalam kehidupan seseorang. Ketika Anda menaati panggilan Kristus, hal pertama yang akan mengentak Anda adalah ketidakberartian (pointlesness) dari apa yang Anda kerjakan. Pikiran berikutnya yang menerpa Anda ialah kehidupan orang lain yang tampak sempurna.
Kehidupan semacam itu membuat Anda berpikir bahwa Allah tidak tidak diperlukan. Anda berpikir bahwa melalui usaha dan pengabdian diri sendiri, Anda dapat mencapai standar Allah untuk hidup Anda. Dalam dunia yang telah jatuh (ke dalam dosa) ini, Anda tidak mungkin melakukan hal itu. Saya dipanggil untuk hidup dalam suatu hubungan yang sempurna dengan Allah sehingga hidup saya membuat orang lain memiliki kerinduan kepada Allah, bukannya kekaguman terhadap diri saya. Pikiran mengenai diri saya sendiri merintangi kegunaan saya bagi Allah. Tujuan Allah bukanlah membuat saya sempurna untuk menjadikan saya piala dalam lemari pajangan-Nya; Dia memanggil saya ke tempat Dia dapat memakai saya. Izinkanlah Dia untuk melakukan apa yang Dia inginkan dalam hidup Anda.
Komentar
Posting Komentar