Adakah Dia Sesungguhnya Tuhan Saya?
My Utmost (B. Indonesia)
Asalkan aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku .... — Kisah Para Rasul 20: 24
Renungan hari ini berbicara tentang sukacita pelayanan. Namun, pertanyaannya adalah sukacita yang bagaimana? Apakah sukacita karena keberhasilan berbuat sesuatu menurut pilihan kita sendiri? Atau, sukacita yang timbul karena telah menerima tugas pelayanan dari Tuhan dan telah melakukannya? Hanya dalam posisi terakhir inilah kita dilayakkan. Dia berkata, "Baik sekali perbuatanmu itu, hai hamba-Ku yang baik dan setia."
Adakah Dia Sesungguhnya Tuhan Saya?
Sukacita timbul dari melihat penggenapan suatu tujuan tertentu untuk mana kita diciptakan dan dilahirkan kembali. Sukacita timbul bukan dari keberhasilan berbuat sesuatu menurut pilihan kita sendiri.
Sukacita Tuhan timbul dari melakukan tugas yang diberikan Bapa-Nya, untuk mana Bapa mengutus-Nya. Dan Dia berkata kepada kita, "Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu" (Yohanes 20:21).
Sudahkah Anda menerima pelayanan dari Tuhan? Jika demikian, Anda harus setia pada pelayanan itu. Mengetahui bahwa Anda telah melakukan tugas yang diperintahkan Yesus, bayangkan betapa memuaskannya mendengar Dia berkata, "Baik sekali perbuatanmu itu, hai hamba-Ku yang baik dan setia" (Matius 25:21).
Kita masing-masing harus menemukan suatu relung dalam kehidupan dan secara rohani kita menemukannya bila kita menerima pelayanan dari Tuhan. Untuk melakukan hal ini, kita harus menjalin persekutuan yang erat dengan Yesus dan harus mengenal Dia lebih dari sekadar Juru Selamat pribadi. Dan kita harus bersedia mengalami dampak sepenuhnya dari Kisah Rasul 9:16 "Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya, betapa banyak penderitaan yang harus ia tanggung oleh karena nama-Ku."
"Apakah engkau mengasihi Aku." Kemudian, "Peliharalah domba-domba-Ku" (Yohanes 21:17). Dia tidak menawarkan kepada kita sebuah pilihan mengenai cara kita melayani Dia. Dia meminta kesetiaan mutlak kepada amanat-Nya; suatu kesetiaan yang dapat kita lihat dengan tajam bila kita berada dalam persekutuan yang paling erat dengan Allah.
Jika Anda telah menerima pelayanan dari Tuhan Yesus, Anda akan tahu bahwa kebutuhan tidak sama dengan panggilan -- kebutuhan adalah kesempatan untuk menjalankan panggilan itu. Sedangkan panggilan adalah untuk menjadi setia pada pelayanan yang Anda terima ketika Anda berada dalam persekutuan yang benar dengan Dia.
Hal ini tidak menyiratkan bahwa ada berbagai macam pelayanan yang ditetapkan untuk Anda. Ini berarti Anda harus peka terhadap tugas yang untuknya Allah telah memanggil Anda, dan hal ini terkadang menuntut agar Anda mengabaikan pelayanan di bidang lain.
Komentar
Posting Komentar