Pencinta Kebenaran (Markus 12:28-34)

Santapan Harian
Pencinta Kebenaran 
Markus 12:28-34 

Di tengah situasi yang buruk sekalipun, kalau kita membuka mata, terkadang kita masih bisa melihat hal-hal yang baik. Di tengah orang-orang yang toxic, kadang tersisa mereka yang terus berjuang untuk menjadi lebih baik. Oleh karena itu, kita tidak bisa serta-merta menyamaratakan semua orang.

Di kalangan ahli Taurat yang berusaha memusuhi dan menjatuhkan Yesus, ternyata ada seorang yang benar-benar mencari kebenaran. Yesus memuji orang tersebut dan menyatakan bahwa dia tidaklah jauh dari Kerajaan Allah (34).

Ahli Taurat ini dapat disebut sebagai "sisa", yaitu orang-orang yang terus setia kepada Tuhan (bdk. Yes 10:20). Tidaklah heran orang ini memiliki kepekaan dalam melihat jawaban bijaksana Yesus terhadap orang-orang Saduki. Ia juga mengajukan pertanyaan, tetapi pertanyaannya bukan untuk menjatuhkan seperti ahli Taurat lainnya, bukan juga demi meneguhkan posisi seperti orang Saduki. Dia sungguh-sungguh mencari kebenaran. Ia benar-benar rindu untuk mengetahui hal yang terutama dari seluruh ajaran firman (28).

Tampak bahwa dia sudah meyakini jawaban Yesus, tetapi dengan bertanya dia membuka diri untuk kembali dikoreksi dan diajar atas apa yang diyakininya (32-33). Dia memiliki hati yang dapat diajar, yaitu hati seorang murid yang terbuka untuk dibimbing dan dibentuk.

Sebagai ahli Taurat, jelas dia bukan orang bodoh. Tentunya dia diakui, dihargai dan dihormati banyak orang. Biasanya orang seperti itu akan merasa gengsi atau malu bila terlihat bodoh. Namun, dia malah menerima dan mengakui jawaban Yesus. Cintanya akan kebenaran dan kerendahhatiannya membuatnya tidak menjadikan posisinya sebagai yang terutama. Dia rela bertanya kepada seorang guru baru yang bahkan barangkali lebih muda daripada dia. Ia tidak memandang Yesus sebagai ancaman, karena dia adalah pencinta kebenaran dan Yesuslah kebenaran itu.

Mari jadilah pencinta kebenaran yang rela membuka hati untuk dikoreksi, termasuk jika kebenaran itu datang melalui orang-orang yang lebih muda atau kurang terpandang. [JHN]

Komentar