Smerconish

Smerconish

Shalom, selamat pagi saudaraku. Jika Anda sering menonton tayangan berita terkini di saluran televisi kabel CNN, mungkin Anda akan menyadari bahwa salah satu tokoh yang sedang menjadi trend adalah Smerconish. Dia adalah komentator yang kontroversial namun juga sering dikutip.
Beberapa hari lalu saya membaca berita di CNN dan lagi-lagi Smerconish dikutip dalam hubungan dengan tuduhan peretasan (hacking) oleh Rusia. Dia menyatakan telah mendapat bocoran dari Gen. Michael Hayden, mantan direktor CIA dan NSA, bahwa tuduhan peretasan data pilpres tersebut tidak akan dapat dibuktikan secara "hard-proof," karena memang hasil rekayasa belaka. Hayden prihatin akan kecenderungan partisan di tubuh badan intelijen tersebut:

Hayden: Putin hack intel 'brick short of a load' - CNN Video
"Fmr CIA and NSA chief Michael Hayden on why the Putin hack intel report can't contain proof, and why partisanship is unhealthy for the intelligence community.."(1)(2)

Dalam dunia intelijen, jika ada jenderal bintang tiga yang menyatakan keprihatinannya, mestinya itu cukup serius. Apalagi Hayden adalah jenderal bintang empat, pastilah itu sangat serius, jadi kita juga perlu tahu: apa kebenaran di balik itu?(3)

AADC
Tentu yang saya maksud di sini bukanlah membahas film Ada Apa dengan Cinta, namun Ada Apa dengan CIA?
Tampaknya memang ada bagian partisan di tubuh badan intelijen tersebut yang bekerja sama dengan tokoh-tokoh berpengaruh seperti Ford, Rockefeller dan Soros.(4) Soros tampaknya merencanakan untuk menimbulkan kekacauan global termasuk di Rusia maupun Cina, di mana dia dapat mengambil untung sebesar-besarnya.(5)(6)
Kendalanya, Putin tidak dapat didikte, dan bahkan Putin baru-baru ini mengusir grup bank yang berhubungan dengan Rothschild.(12)
Inilah mungkin yang menyebabkan Soros kesal lalu menyuruh Obama mengusir 25 diplomat Rusia dari Amerika, dengan alasan ikut mempengaruhi hasil pilpres november lalu.

Herbert Marcuse
Salah satu bagian partisan dalam tubuh CIA itu disebut Kiri Baru (New Left). Mereka inilah yang mempropagandakan kebebasan namun sambil mendestabilisasi negara-negara berkembang. Seluruh Eropa Timur telah mengalami distabilisasi dan contoh terkini adalah Makedonia.(7) Dilma Roussef juga dipaksa mundur mungkin karena terlalu tegas menghadapi NWO tersebut.
Kalau mau ditelusuri ke belakang, salah satu pelopor dan pemikir Kiri Baru itu bernama Herbert Marcuse yang juga perintis dari Mazhab Frankfurt.(11) Ia termasuk pelopor dalam pemikiran psikoanalisis sosial, dan pemikirannya banyak dipengaruhi oleh Marx. Teorinya dikenal sebagai Humanisme Mesianik.(9) Bahkan kabarnya pernah ada slogan tentang 3 tokoh kiri utama: Marx-Mao-Marcuse.
Dialah pemikir sosialis radikal, dan bapak dari semua gerakan counterculture. Salah satu bukunya adalah "Eros and Civilisation," di mana dia mengkritik Freud.(10)
Marcuse pernah terlibat dalam organisasi OSS yang merupakan cikal bakal CIA, dan dia juga mentor dari Angela Davis.(8)
Marx dan Freud memiliki dua kesamaan yang mencolok, yaitu keduanya keturunan Yahudi dan keduanya ateis. Dan itulah yang menjadi ciri pokok dari semua pemikir Mazhab Frankfurt: mereka semua mempropagandakan ateisme.
Bagi Anda yang masih belum percaya akan adanya hubungan erat antara psikologi, psikiatri, kontrol pikiran (mind control) dan dunia spionase, silakan lihat trilogi film Jason Bourne. Menurut hemat saya, serial Jason Bourne itu jauh lebih realistis dan masuk akal dibandingkan the Matrix atau Doctor Strange yang hanya mengumbar efek spesial namun hampa akan makna.

Konteks Indonesia
Sayang sekali, banyak pendeta dan hamba Tuhan di Indonesia yang nampaknya mengagumi pemikiran para tokoh Mazhab Frankfurt seperti Eric Fromm, Herbert Marcuse dan Jurgen Habermas, termasuk para dosen dan filsuf lulusan jurusan filsafat UI, UGM, atau Driyarkara. Mereka tidak sadar bahwa telah dicuci otak oleh ide-ide Neo-Marxian sambil mengecam idealisme para filsuf Yunani kuno seperti Plato dll.
Harap jangan keliru, saya tidak mengatakan bahwa psikologi, psikiatri dan filsafat itu tidak penting. Menurut hemat saya, ketiga ilmu ini ditambah dengan teori kreativitas seperti misalnya Edward de Bono sangatlah penting, karena menyangkut pikiran dan jiwa. Mengapa penting? Karena kebanyakan orang hanya menggunakan kurang dari 5% kapasitas pikiran, 5% kapasitas jiwa dan 5% kapasitas roh dari yang sesungguhnya disediakan Tuhan untuk setiap umat-Nya.
Namun satu hal yang perlu diingat adalah bahwa teori Freud digagas untuk masyarakat Barat yang serba rasional. Karena itu perlu dikembangkan psikologi dan psikiatri yang lebih cocok untuk masyarakat timur seperti Indonesia yang alam berpikirnya lebih condong ke spiritualitas. Mungkin pendekatan Jungian lebih cocok untuk konteks masyarakat Indonesia.* (13)(15)
Masalahnya, banyak psikolog yang memandang sebelah mata teori Jungian karena dianggap pseudo-sains. Di kalangan konselor dan psikolog Kristen juga sangat sedikit yang menekuni pendekatan Jungian. Mereka lebih suka mengadopsi teori-teori psikologi yang bercorak humanisme, misalnya Carl Rogers atau Abraham Maslow. Misalnya, salah satu tokoh psikologi kristen yaitu Dr. Yakub Susabda, dari buku-buku yang ditulisnya jelas bercorak Rogerian yang humanistik. Jika teori ini diterapkan dalam konteks kristen, maka muncul kesulitan untuk menjelaskan kepada klien tentang konsep dosa, neraka dst.
Memang ada upaya ke arah psikologi integratif dengan tujuan menggabungkan teologi Kristen dan psikologi sekuler, namun sejauh yang saya dengar belum ada yang berhasil. (14)(16)
Bahkan, kalau mau lebih tegas, mungkin perlu dikembangkan teori psikologi pasca-kolonial, psikiatri pasca-kolonial, dan filsafat pasca-kolonial. Artinya membongkar konsep-konsep yang tidak berakar dalam budaya Indonesia. Ada beberapa upaya rintisan ke arah pendekatan kultural terhadap psikologi, misalnya yang dilakukan oleh Holdstock dalam konteks Afrika (17).
Namun, saya bukan ahli psikologi. Barangkali memang sudah ada teori-teori psikologi modern untuk kontekstualisasi ilmu psikologi di negeri ini.

Penutup
Kiranya artikel singkat ini membantu para pengambil kebijakan di negeri ini agar mengantisipasi upaya mendestabilisasi negara-negara berkembang oleh Soros dan CIA terutama kelompok partisan Kiri Baru. Lihatlah situs ISGP (Institute for the study of globalization and covert politics).

Pesan: Kepada President-elect Donald Trump, semoga Anda dapat memulihkan CIA dan badan-badan intelijen lainnya dari kelompok-kelompok partisan, terutama kelompok Kiri Baru yang berniat menebar kekacauan di seluruh dunia.

Versi 1.0: 11 januari 2017, pk. 12:17, versi 1.1: 11 januari 2017, pk. 20:25
VC

*Note: terimakasih kepada semua sahabat dan saudaraku yang berprofesi psikolog atau psikiater.

Referensi:
(1) https://mobile.twitter.com/smerconish/status/817783762977230848
(2) http://edition.cnn.com/2017/01/07/politics/michael-hayden-russian-intel-report-cnntv/index.html
(3) http://abcnews.go.com/ThisWeek/week-transcript-cia-director-michael-hayden/story?id=27561164
(4) Institute for the study of globalization and covert politics. Url: https://isgp-studies.com/media-liberal-evidence-of-CIA-superclass-backing-false-opposition
(5) http://www.larouchepub.com/eiw/public/1997/eirv24n03-19970110/eirv24n03-19970110_024-1_crimes_of_george_soros.pdf
(6) http://yournewswire.com/hacked-memo-reveals-george-soros-planned-to-overthrow-putin/
(7) http://balkanblog.org/2015/07/24/george-soros-cia-freedom-house-ned-nato-and-the-western-color-revolution-in-macedonia/
(8) http://www.larouchepub.com/eiw/public/1974/eirv01n17-19740826/eirv01n17-19740826_030-angela_davis_the_offer_the_cpusa.pdf
(9) http://www.marcuse.org/herbert/booksabout/70s/Julka1979MarcusesMessianicHumanism.pdf
(10) http://www.wseas.us/e-library/conferences/2013/Brasov/EPLS/EPLS-40.pdf
(11) http://sabdaspace.org/soros
(12) http://csglobe.com/putin-banned-rothschild-banking-cartel-russia/
(13) Denise Gimenez Ramos. The psyche of the body: A Jungian approach to psychosomatics. Hove: Brunner-Routledge, 2004.
(14) Kelly Bulkeley (ed.). Soul, Psyche, Brain: New Directions in the study of religion and brain-mind science. New York: Palgrave-Macmillan, 2005.
(15) Carl Gustav Jung. Psychology and Religion. New Haven: Yale University Press, 1938.
(16) Leon Turner. Theology, Psychology and the Plural self. Surrey: Ashgate Publ. Ltd., 2008.
(17) T. Len Holdstock. Re-examining psychology: Critical perspectives and African insights. London: Routledge, 2000.


Victor Christianto
*Founder and Technical Director, www.ketindo.com
E-learning and consulting services in renewable energy
**Founder of Second Coming Institute, www.sci4God.com
Http://www.facebook.com/vchristianto
Twitter: @Christianto2013
Phone: (62) 812-30663059
***Papers and books can be found at:
http://nulisbuku.com/books/view_book/9035/sangkakala-sudah-ditiup
http://www.unesco.chair.network.uevora.pt/media/kunena/attachments/731/ChristologyReloaded_Aug2016.pdf
http://fs.gallup.unm.edu/APS-Abstracts/APS-Abstracts-list.htm
http://independent.academia.edu/VChristianto
Http://researchgate.net/profile/Victor_Christianto/
Http://id.linkedin.com/pub/victor-christianto/b/115/167
http://www.amazon.com/Victor-Christianto/e/B00AZEDP4E
http://www.amazon.com/Jesus-Christ-Evangelism-Difficult-ebook/dp/B00AZDJCLA
Http://gospel.16mb.com
http://www.kenosis4mission.tk
http://www.twelvegates.tk

Komentar