Rute Cloward-Piven di balik slogan "Defund the Police"
Rute Cloward-Piven di balik slogan "Defund the Police"
Catatan pengantar:
Artikel singkat berikut mungkin cukup kontroversial. Sebenarnya penulis agak enggan untuk menulis komentar tentang kebijakan di negeri orang lain. Hanya saja, beberapa hari lalu ketika penulis membaca kitab Amsal, ada ayat yang secara khusus Tuhan tunjukkan untuk penulis perhatikan:
Amsal 24:11-12 (TB)
Bebaskan mereka yang diangkut untuk dibunuh, selamatkan orang yang terhuyung-huyung menuju tempat pemancungan.
Kalau engkau berkata: "Sungguh, kami tidak tahu hal itu!" Apakah Dia yang menguji hati tidak tahu yang sebenarnya? Apakah Dia yang menjaga jiwamu tidak mengetahuinya, dan membalas manusia menurut perbuatannya? (3)
Itu salah satu faktor yang mendorong penulis untuk menyampaikan pemikiran mengenai potensi khaos jika suatu negara terus menerapkan rute Cloward-Piven. Semoga tulisan ini berguna bagi para pembaca.
Artikel:
Salam sejahtera,
Para pembaca yang budiman mungkin mengikuti apa yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir di sebagian negara bagian di negeri Paman Sam.
Kaum progresif di negeri tersebut mempropagandakan slogan baru yang berbunyi : "Defund the Police." (Jangan danai polisi).
Makna slogan
Meski sekilas slogan tersebut terkesan sebagai reaksi dan ungkapan kekesalan akibat tindakan kekerasan oleh beberapa oknum polisi di negara bagian tertentu, namun sesungguhnya kalau kita mencermati dengan teliti, itu adalah bagian dari skema besar yang disebut Rute Cloward-Piven, yang dikemukakan oleh dua scholar yakni Cloward dan Piven sekitar tahun 60an.
Intinya adalah menciptakan "breakdown" dalam tatanan yang berlaku. Termasuk di antara skema tersebut adalah upaya untuk mengijinkan sebanyak mungkin imigran ilegal dapat masuk ke negeri Paman Sam tersebut.
Maka jika Presiden Trump berusaha membangun tembok penyekat untuk mencegah arus imigran ilegal di perbatasan, hal itu baiknya dilihat dalam konteks upaya untuk membalik proses Cloward-Piven tersebut (reversing the process).
Ironi
Salah satu hal yang menarik adalah bahwa dewan negara bagian Minneapolis misalnya, mengusulkan nama yang lebih optimis sebagai pengganti Departemen Kepolisian, yakni "Departemen Keamanan Komunitas dan Pencegahan Kekerasan" (1).
Memang kedengarannya indah, namun fakta di lapangan sering lebih suram daripada teori.
Suatu ironi yang terjadi adalah bahwa ketika kekerasan di Minneapolis sampai memunculkan bahaya atas keselamatan tiga anggota dewan di sana, akhirnya mereka terpaksa meminta bantuan pengawalan polisi untuk menjaga mereka. Suatu hal yang ironi bukan?
Penutup
Meski rute Cloward-Piven awalnya dimaksudkan untuk mempercepat proses Amerika menjadi negara welfare, namun dalam kenyataannya justru mendorong ke arah sosialisme dengan membuat tatanan menjadi mandeg.(2) Ini mirip dengan taktik yang digunakan oleh Nazi pra PD II, agar masyarakat Jerman mau menerima dan tunduk pada Nazi.
Dari sejarah kita belajar bahwa hal tersebut bukan rute yang tepat untuk mewujudkan keadilan sosial, namun justru resep untuk membuat jalan bagi diktator.
Membuat tatanan "breakdown" secara masif seperti yang diusulkan oleh Cloward dan Piven sepertinya justru lebih mirip plot kisah film laga, lihat misalnya "Die Hard 4.0."
Bagi pembaca yang berminat, silakan mencari literatur yang membahas tentang rute Cloward-Piven tersebut.(2)
Bagaimana pendapat Anda?
Quote for the day:
"The darkest hour is just before the dawn."- Thomas Fuller (4)
Versi 1.0: 2 Januari 2021, pk. 19:03
Versi 1.1: 4 Januari 2021, pk. 08.01
VC
Bacaan lanjutan:
(4) Thomas Fuller. Url: https://www.phrases.org.uk/meanings/darkest-hour-is-just-before-the-dawn.html
Komentar
Posting Komentar