Tujuan Hidup Manusia
Tujuan Hidup Manusia
Ditulis oleh: Pdt. Robert R. Siahaan. M.Div.
Salah satu pertanyaan terbesar dalam diri manusia adalah berkaitan dengan makna dan tujuan hidupnya di dunia ini. Setiap orang pasti akan sampai pada pertanyaan "apa arti dan tujuan hidup saya di dunia ini"?
Langkah Orang
Orang yang tidak memiliki tujuan hidup yang jelas di dunia ini sama seperti seseorang yang berenang dalam kegelapan di tengah lautan, tanpa arah yang jelas dan kemungkinan terbesar akan terdampar di tempat yang tidak diharapkan. Sekalipun kebanyakan orang beranggapan bahwa mereka mempunyai tujuan hidup, tetapi kebanyakan meletakkannya pada sasaran yang tidak tepat. Pada umumnya orang berjuang keras dan berusaha sekuat tenaga untuk mengejar kekayaan, kekuasaan, harga diri atau keluarganya yang sering kali disertai dengan pengejaran gelar atau pendidikan tinggi. Seringkali orang-orang yang memfokuskan dirinya untuk mengejar hal-hal demikian, pada akhirnya akan mengalami kebuntuan dan ketidakpuasan pada makna dan tujuan hidupnya, karena mereka meletakkannya sebagai tujuan tertinggi hidupnya. Kalau demikian apa yang seharusnya menjadi tujuan hidup manusia di dunia ini dan apakah tujuan utama hidup orang Kristen di dunia ini?
Tujuan Hidup Orang Kristen
Rick Warren dalam bukunya The Purpose Driven Life, menjelaskan bahwa tujuan hidup orang Kristen jauh lebih besar daripada prestasi pribadi, karier, ambisi, ketenangan pikiran, bahkan lebih besar dari sekadar tujuan keluarga. Lebih lanjut dia mengatakan "jika Anda ingin tahu mengapa Anda ditempatkan di planet ini, Anda harus memulainya dengan Allah, Anda dilahirkan oleh tujuan-Nya dan untuk tujuan-Nya." Jika kita ingin mengetahui tujuan yang Allah tetapkan bagi manusia dan khususnya bagi orang Kristen, kita harus melihat apa yang Tuhan tuliskan di dalam Kitab Suci.
Sejak awal penciptaan Allah memberikan mandat kepada manusia yaitu untuk memenuhi bumi dan untuk mengelola seluruh alam ciptaan-Nya (Kejadian 1:27-28). Namun, jauh daripada sekadar mendirikan pernikahan dan keluarga (beranak cucu) serta mengelola bumi, tentu ada tujuan yang lebih utama dari semua itu. Dengan kata lain bagi orang Kristen, pencapaian cita-cita, kedudukan atau kekuasaan, kekayaan atau kesuksesan bukanlah tujuan hidup yang utama, semua itu hanyalah alat untuk mencapai tujuan yang lebih utama (tertinggi). Pertanyaan pertama dalam Katekismus Westminster menanyakan "Apakah tujuan utama (tertinggi) manusia?" Jawabannya adalah "untuk memuliakan Allah dan menikmati Dia selamanya." Fokus dari jawaban tersebut adalah memuliakan Allah, yang harus menjadi tujuan utama dari semua aktivitas dan gerak hidup orang Kristen. Hal ini secara sederhana disimpulkan dalam 1 Korintus 10:31, "Jadi, entah kamu makan atau minum, atau apa saja yang kamu lakukan, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah."
Memuliakan Allah dan Etos Hidup
Memuliakan Allah merupakan satu konsep besar yang sangat penting untuk dipahami oleh orang Kristen dalam hidupnya, segala sesuatu yang dilakukan dengan perkataan atau perbuatan harus dilakukan dalam kerangka itu. Konsep memuliakan Allah dalam hidup orang Kristen dapat disebut sebagai etos hidup (way of life, mindset, worldview) yang harus menggerakkan dan menuntun orang Kristen kepada suatu cara hidup yang betul-betul menyenangkan Allah (Kolose 3: 17, 23). Jikalau orang Kristen menyadari dan menghidupi konsep ini dengan benar dan menggunakannya sebagai etos hidup, dengan sendirinya dia akan berada berada pada proses hidup yang Allah kehendaki. Hal ini dimungkinkan bagi orang Kristen karena dia telah ditebus dan diselamatkan dalam Kristus Yesus. Karya penebusan Kristus telah memulihkan status dan kemampuan orang Kristen untuk hidup selaras dengan rencana Allah dan untuk itu juga orang Kristen diselamatkan. Efesus 2:10 menuliskan, "Kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Yesus Kristus untuk melakukan pekerjaan baik yang dipersiapkan Allah sebelumnya." Ayat ini menegaskan beberapa hal yaitu, Kristus sebagai pusat dan tujuan penciptaan manusia, selanjutnya menegaskan bahwa sejak awal Allah telah menentukan dan mempersiapkan orang Kristen untuk melakukan pekerjaan baik. Yang dimaksud di sini adalah suatu persembahan totalitas hidup yang berarti dan memiliki tujuan yang benar. Surat Petrus mengajarkan bahwa sesudah orang Kristen ditebus dengan darah yang mahal (1 Petrus 1:18-19), maka selanjutnya menegaskan agar orang Kristen dalam kehidupan pribadinya, keluarganya, kehidupan keagamaan, dan sosialnya harus sesuai dengan kehendak Allah (1 Petrus 2:1, 12).
Penutup
Jelas sekali bahwa Allah merupakan pusat dan tujuan hidup semua manusia. Orang Kristen memiliki tujuan yang sangat khusus yang telah ditetapkan oleh Allah sebelum dunia dibentuk, Allah menginginkan agar semua orang Kristen benar-benar hidup bagi kemuliaan-Nya.
Apakah kehidupan Anda hari ini telah mencapai kesuksesan hidup sesuai dengan status Anda sebagai orang percaya? Bagaimana seharusnya kita hidup sebagai orang percaya supaya dapat mewujudkan tujuan hidup kita? Kalau sudah muncul keinginan dalam diri seorang Kristen untuk memuliakan Allah, dia pasti akan memberikan yang terbaik dalam hidupnya, dia juga akan mencari cara-cara yang terbaik untuk menghasilkan hidup yang memuliakan Allah. Roma 11:36 menegaskan, "Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia. Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! Amin."
Hidup memuliakan Allah harus menggerakkan dan mengendalikan serta menguasai hidup anak-anak Allah, karena itu adalah sebuah panggilan yang mulia. Allah memanggil kita keluar dari dunia yang gelap menuju terang-Nya yang ajaib dan supaya dalam hidup ini kita mempraktikkan hidup dalam terang dan membagi terang itu kepada dunia (1 Petrus 2:9). Dengan demikian, sejatinya orang Kristen tidak menentukan tujuan hidupnya sendiri, dia harus kembali kepada tujuan sang pencipta, arsitek hidup dan penyelamatnya, memuliakan Dia dan menikmati Dia selamanya.
Soli Deo Gloria.
Komentar
Posting Komentar