Panggilan Makedonia
Panggilan Makedonia
Teks: Kisah Para Rasul 16:6-10
"Mereka melintasi tanah Frigia dan tanah Galatia, karena Roh Kudus mencegah mereka untuk memberitakan Injil di Asia.
Dan setibanya di Misia mereka mencoba masuk ke daerah Bitinia, tetapi Roh Yesus tidak mengizinkan mereka.
Setelah melintasi Misia, mereka sampai di Troas.
Pada malam harinya tampaklah oleh Paulus suatu penglihatan: ada seorang Makedonia berdiri di situ dan berseru kepadanya, katanya: "Menyeberanglah ke mari dan tolonglah kami!"
Setelah Paulus melihat penglihatan itu, segeralah kami mencari kesempatan untuk berangkat ke Makedonia, karena dari penglihatan itu kami menarik kesimpulan, bahwa Allah telah memanggil kami untuk memberitakan Injil kepada orang-orang di sana."
Selamat pagi, para sahabat dalam Yesus Kristus. Hari ini kita merayakan turunnya Roh Kudus sekitar 2000 th lalu ke atas kepala para murid.
Hari Pentakosta menandai penggenapan janji Allah. Sejak dalam era PL disampaikan bahwa akan tiba waktunya di mana setiap orang yang percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat akan menerima kehadiran Roh Kudus (Yoel 2:28-32; Yeh. 36:25-27).
Dari sudut pandang Sejarah Keselamatan, Pentakosta tidak dapat diulang. Namun hakekat Pentakosta kekal, yaitu: setiap orang yang bertobat dan percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya, menerima pengampunan dosa dan Roh Kudus (Kis. 2:38;39).
Itulah berita Injil yang dibawa Yesus Kristus. (2)
Namun ada pertanyaan besar bagi kita semua yang hidup di akhir zaman ini: "bagaimana kita dapat mengalami Roh Kudus dalam hidup bergereja?"
Pimpinan Roh Kudus
Makna hari Pentakosta telah dibahas oleh banyak orang. Namun dalam artikel kali ini, izinkan saya membahas salah satu karya Roh Kudus yang kerap agak terabaikan, yaitu pimpinan-Nya dalam setiap langkah kehidupan kita..hari demi hari.
Kalau mau jujur, banyak gereja dan juga para gembalanya tidak tahu bagaimana berjalan dalam pimpinan Roh Kudus. Bukankah terlalu banyak gereja hanya mengandalkan rasio atau hikmat gembala? Tapi tdk mau bertanya apa yg Tuhan ingin mereka kerjakan.
Artinya mereka hanya melakukan hal-hal rutin yang mereka anggap "baik untuk dikerjakan."
Bandingkan:
Zefanya 1:6 (TB) "...serta mereka yang berbalik dari pada TUHAN, yang tidak mencari TUHAN dan tidak menanyakan petunjuk-Nya."
Demikian juga kecaman nabi Zakharia:
Zakharia 7:13
"Seperti mereka tidak mendengarkan pada waktu dipanggil, demikianlah Aku tidak mendengarkan pada waktu mereka memanggil, firman TUHAN semesta alam."
Dengan kata lain Tuhan ingin kita semua sebagai umat percaya (baik sebagai pribadi, keluarga, maupun gereja) menanyakan petunjuk-Nya dan mencari wajah-Nya setiap kali kita akan melangkah. Itulah cara melayani yang berkenan pada Tuhan.
Makedonia
Dalam bacaan kita, dikisahkan bagaimana tim Paulus melewati daerah Frigia, Galatia dan Bitinia sebelum mereka menerima penglihatan tentang Makedonia.
Tidak begitu jelas kenapa Roh Kudus mencegah mereka memberitakan Kabar Baik, dan tim tersebut juga tidak berbantah. Mereka menuruti petunjuk Roh Kudus, hingga ada petunjuk yang jelas berupa penglihatan orang Makedonia yang memanggil-manggil.
Di surat yang lain, Paulus berkisah bahwa jemaat Makedonia berupaya sungguh-sungguh untuk mendukung jemaat-jemaat lainnya, terutama melalui bantuan yang dikumpulkan oleh Paulus.
Roma 15:26
Sebab Makedonia dan Akhaya telah mengambil keputusan untuk menyumbangkan sesuatu kepada orang-orang miskin di antara orang-orang kudus di Yerusalem.
Demikian juga dengan kita, apapun rencana kita untuk melayani Tuhan, hendaknya kita mencari wajah Tuhan dahulu.
Kenapa demikian?
Ada setidaknya 2 alasan:
a. Karena hanya Roh Kudus yang tahu apa yang dapat kita kerjakan saat itu untuk menjawab kebutuhan orang-orang di sekitar kita.
b. Karena waktu yang ada sangat singkat, tuaian sangat banyak, namun pekerja dan sumberdaya sangat terbatas. Karena itu kita mesti mengandalkan Roh Kudus untuk memberi petunjuk tentang ladang tuaian atau rencana mana yang mesti didahulukan.
Ingatlah selalu, bahwa kita hanyalah hamba-hamba yang tidak berguna. Dan Tuhanlah yang empunya tuaian:
Yohanes 12:26
Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.
Tidak ada yang lebih buruk dari seorang pelayan atau sebuah jemaat yang hanya mau melayani Tuhan sesuai apa yang mereka pandang baik. Mungkin ada gereja yang merasa bahwa tugas mereka adalah menjadi gereja bintang 5, atau megachurch, atau gereja yang punya "franchise" di berbagai penjuru negeri. Ada lagi yang sibuk bersolek atau menambah asesories ini itu dalam gereja. Namun itukah sikap gereja sejati?
Tentu kita tidak ingin suatu hari nanti ketika penghakiman terakhir, ternyata kita terkaget-kaget ketika Tuhan menghardik kita:
Matius 7:23
Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
4 kisah panggilan Makedonia
Meskipun panggilan Roh Kudus terhadap Anda dan gereja Anda mesti digumuli secara khusus; berikut ini ada 4 kisah yang mungkin dapat menjadi gambaran:
1. Henry Blackaby* bercerita bagaimana ia meninggalkan pekerjaan di New York untuk melayani sebuah jemaat kecil yang terdiri dari 10 orang di kota kecil di Kanada. Meski ia juga sering bergumul dan hampir menyerah, namun ternyata jemaat itu berkembang pesat dan menjadi pelopor jemaat-jemaat lain di seluruh Kanada; termasuk merintis sekolah alkitab sendiri.(1)
2. Seorang pendeta digerakkan oleh Roh Kudus untuk mengundurkan diri, dan ia taat walau bingung juga. Lalu ketika ia sedang merenungkan apa maksud Tuhan, ia melihat seorang gila di jalan. Roh Kudus menyuruh dia untuk menyapa orang gila itu dan menampung dan merawatnya di rumahnya. Akhirnya ia mendirikan rumah perawatan untuk orang-orang gila, dan "jemaat" barunya bisa mencapai 40-50 orang. Tuhan senantiasa mencukupkan kebutuhan mereka.**
3. Seorang pemudi dengan karir cemerlang, lulusan S2, dan memimpin usaha sendiri dalam bidang TI, ternyata suatu hari Roh Kudus berbicara dan mengutusnya untuk meninggalkan usahanya dan pergi ke salah satu pelosok Indonesia Timur untuk melayani para pemulung sampah. Meski awalnya dia bingung, akhirnya dia menemukan dirinya sebagai alat Tuhan untuk menjangkau para pemulung tersebut.**
4. Penulis juga suatu ketika mengalami panggilan Makedonia tersebut. Sekitar tahun 2009, ia masih bekerja di Tangerang, namun ternyata Tuhan Yesus ingin dia pulang ke kota asalnya dan melayani di gereja di mana ia dibesarkan. Kadang-kadang penulis juga bertanya-tanya apakah maksud Tuhan tersebut; namun akhirnya penulis menyadari bahwa jalan-jalan Tuhan memang sulit diselami. Yang jelas, penulis bersyukur dapat melayani di gereja di mana penulis dibesarkan. Dan juga hingga kini penulis telah menyelesaikan lebih dari 10 buku spiritual; dan juga sejak tahun lalu penulis menangani jurnal teologi di STT almamater penulis. Tentunya hal-hal ini hanya mungkin karena perkenan Tuhan.
Kiranya beberapa kisah di atas dapat memberikan sedikit gambaran, bagaimana kita sebaiknya mengikut Yesus ke manapun Dia menuntun kita.
Mengelola keuangan gereja
Salah satu area pelayanan yang sungguh-sungguh memerlukan hikmat dan petunjuk Roh Kudus adalah dalam bidang keuangan. Dan justru dalam bidang inilah banyak gereja perlu belajar berjalan dengan iman dan mengandalkan Tuhan.
Dalam penuturan Henry Blackaby, mereka memutuskan untuk menetapkan anggaran dengan empat pilar berikut:
- apa yang kami rasakan dapat kami lakukan (dengan iman)
- apa yang telah dikatakan orang lain bahwa mereka akan menolong kami melakukan hal tersebut
- apa yang kami minta kepada Tuhan melalui doa
- secara keseluruhan, merefleksikan keyakinan kami bahwa ini cukup untuk melakukan segala sesuatu yang kami yakini merupakan kehendak Tuhan.
Penutup
Demikianlah kiranya melalui renungan singkat ini kita dapat belajar untuk menanyakan petunjuk Roh Kudus setiap saat.
Pertanyaan untuk direnungkan:
1. Kapan terakhir kali saya menyediakan hati untuk mendengarkan Tuhan?
2. Apakah panggilan Makedonia dalam hidup saya?
3. Sudahkah kita menuruti panggilan Makedonia tersebut, atau masih terhimpit keragu-raguan dan kekhawatiran dunia?
Selamat merayakan hari Pentakosta.
Versi 1.0: 20 mei, 2018, pk. 11:07
VC
http://www.sci4God.com
Note:
* Pdt. Henry Blackaby adalah penulis buku yang sangat berpengaruh: Mengalami Tuhan (Experiencing God)
**terimakasih kepada para sahabat yang berbagi kisah-kisah ini.
Referensi:
(1) Henry Blackaby. Apa yang Roh Kudus katakan pada gereja? Penerbit Immanuel
(2) Pdt. Samuel Tjahjadi. Roh Kudus dalam hidup orang percaya. Jakarta: Grafika Kreasindo, 2017.
Dikirim dari ponsel cerdas Samsung Galaxy saya.
Komentar
Posting Komentar