Renungan Jumat Agung: Merah Kirmizi
Renungan Jumat Agung: Merah Kirmizi
MERAH KIRMIZI
1:18 … Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju, sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba.
Ada dua jenis warna merah dalam ayat ini yaitu
(1) Merah Kirmizi (shany; Lxx: poinikoeis) warnanya lebih terang disebut merah oranye, atau merah darah.
(2) Merah tua adalah merah keunguan (Ibr: Tola; Lxx: Kokkinos; L: coccus ilicis).
Darimana warna merah itu berasal? Di zaman PL orang mengambil warna merah dari sejenis ulat/ cacing (Ibr: tola). Warna merah ini tidak bisa luntur sampai kapanpun. Sebab itu jubah warna merah harganya mahal dan termasuk barang mewah. Hanya orang kaya atau bangsawan yang memiliki jubah warna merah. Waktu Yesus diolok-olok oleh prajurit Roma, ia dipakaikan jubah ungu (kokkinon = merah tua) Mat 27:28.
Ulat (Tola) berukuran seperti kacang polong dan warnanya ungu kehitaman. ulat ini hanya bereproduksi sekali seumur hidupnya. Ketika waktunya bertelur ulat ini naik ke cabang pohon atau tiang kayu dan menempel kuat sekali sehingga tidak bisa dilepaskan. Kemudian telurnya ditutupi dengan tubuhnya. Ketika telur itu menetas, anaknya diberi makan tubuh induknya sendiri, sampai induknya mati. Waktu induknya mati, ia menyemprotkan zat warna merah tua kepada anaknya, warna itu melekat seumur hidup di tubuh anaknya. (Biasanya orang mengambil warna merah itu dari kulit pohon yang terkena warna merah atau dari ulat itu sebelum tiga hari), sebab setelah tiga hari ulat itu mengering dan berubah warnanya menjadi putih seperti bulu domba/ salju. Kemudian jatuh dan terkelupas ke tanah.
Yesaya menyebut dosa seperti merah kirmizi, sebab warna merah ini melekat kuat dan tidak bisa hilang.
Dosa tidak bisa dibersihkan oleh apapun. Hanya kematian Yesus yang bisa menghapuskan dosa, sehingga dosa semerah apapun akan menjadi putih. Ya, hanya kematian Yesus, tidak ada cara lain untuk pengampunan dosa.
Warna merah ini ditaruh Tuhan di kemah suci mulai dari pintu gerbang, pintu kemah dan Tirai, Ini menunjukkan hanya melalui darah Kristus kita bisa dibenarkan, disucikan bahkan disempurnakan. Penyucian yang dibuat Allah dengan darah-Nya itu luar biasa, sehingga kita menjadi putih seperti salju dan putih seperti bulu domba. (by.isaks)
SELAMAT HARI PASKAH
Sumber: dari Pdt Dr Isak Suria
MERAH KIRMIZI
1:18 … Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju, sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba.
Ada dua jenis warna merah dalam ayat ini yaitu
(1) Merah Kirmizi (shany; Lxx: poinikoeis) warnanya lebih terang disebut merah oranye, atau merah darah.
(2) Merah tua adalah merah keunguan (Ibr: Tola; Lxx: Kokkinos; L: coccus ilicis).
Darimana warna merah itu berasal? Di zaman PL orang mengambil warna merah dari sejenis ulat/ cacing (Ibr: tola). Warna merah ini tidak bisa luntur sampai kapanpun. Sebab itu jubah warna merah harganya mahal dan termasuk barang mewah. Hanya orang kaya atau bangsawan yang memiliki jubah warna merah. Waktu Yesus diolok-olok oleh prajurit Roma, ia dipakaikan jubah ungu (kokkinon = merah tua) Mat 27:28.
Ulat (Tola) berukuran seperti kacang polong dan warnanya ungu kehitaman. ulat ini hanya bereproduksi sekali seumur hidupnya. Ketika waktunya bertelur ulat ini naik ke cabang pohon atau tiang kayu dan menempel kuat sekali sehingga tidak bisa dilepaskan. Kemudian telurnya ditutupi dengan tubuhnya. Ketika telur itu menetas, anaknya diberi makan tubuh induknya sendiri, sampai induknya mati. Waktu induknya mati, ia menyemprotkan zat warna merah tua kepada anaknya, warna itu melekat seumur hidup di tubuh anaknya. (Biasanya orang mengambil warna merah itu dari kulit pohon yang terkena warna merah atau dari ulat itu sebelum tiga hari), sebab setelah tiga hari ulat itu mengering dan berubah warnanya menjadi putih seperti bulu domba/ salju. Kemudian jatuh dan terkelupas ke tanah.
Yesaya menyebut dosa seperti merah kirmizi, sebab warna merah ini melekat kuat dan tidak bisa hilang.
Dosa tidak bisa dibersihkan oleh apapun. Hanya kematian Yesus yang bisa menghapuskan dosa, sehingga dosa semerah apapun akan menjadi putih. Ya, hanya kematian Yesus, tidak ada cara lain untuk pengampunan dosa.
Warna merah ini ditaruh Tuhan di kemah suci mulai dari pintu gerbang, pintu kemah dan Tirai, Ini menunjukkan hanya melalui darah Kristus kita bisa dibenarkan, disucikan bahkan disempurnakan. Penyucian yang dibuat Allah dengan darah-Nya itu luar biasa, sehingga kita menjadi putih seperti salju dan putih seperti bulu domba. (by.isaks)
SELAMAT HARI PASKAH
Sumber: dari Pdt Dr Isak Suria
Komentar
Posting Komentar