Metamorfosis
Shalom saudaraku,
Pagi ini saya ingin berbagi perenungan saya tentang hal-hal yang terjadi di sekitar kita. Seperti kita ketahui, metamorfosis adalah suatu proses perubahan bentuk yang terjadi secara dramatis pada suatu organisme. Misalnya dari ulat menjadi kepompong lalu menjadi kupu-kupu. Sebagai catatan awal, saya bukan seorang ahli eskatologi Kitab Wahyu (3)(4), tetapi setidaknya ada beberapa hal yang layak untuk kita simak bersama.
Kalau kita membaca Kitab Suci, di antaranya ada kalimat Paulus yang menyatakan bahwa seluruh makhluk sedang menunggu saat anak-anak Allah dinyatakan (Rom. 8:19). Atau dalam konteks kitab Wahyu, alam semesta sedang menunggu terwujudnya langit baru dan bumi baru (Why. 21:1-7). Saya memahami proses datangnya langit baru dan bumi baru tersebut sebagai proses metamorfosis, seperti ulat yang buruk menjadi kupu-kupu yang indah.
Dalam hubungan ini kiranya kita dapat belajar memahami makna teologis dari peristiwa Yom Teruah atau Rosh Hashanah yang diperingati kemarin (13 september) oleh umat Yahudi dan Kristen di seluruh dunia (7). Hari tersebut juga dikenal sebagai hari The Feast of Trumpets (Perayaan Terompet), dan untuk tahun ini juga bertepatan dengan Tahun Yobel (tahun ke-50 yang diperingati sebagai tahun pembebasan).
Kemarin saya mencoba mencocokkan peristiwa ini dengan Kalender Torah yang dikenal sebagai Creation Calendar (Kalender Penciptaan). Menarik untuk dicatat bahwa banyak siklus yang bertepatan dengan Yom Teruah kali ini, yaitu siklus Tahun Yobel yang ke-120, artinya usia bumi menurut kalender tersebut tepat 6000 tahun (1). Jadi Yom Teruah kemarin merupakan hari pertama di tahun 6000 dari kalender Yahudi, atau 1 Tishri 6000.
Memang Yom Teruah tidak termasuk dalam 6 perayaan suci yang diperintahkan oleh Tuhan dalam Imamat 23, tetapi hari tersebut tetap penting karena mempersiapkan umat akan hari Yom Kippur pada tanggal 10 bulan Tishri, dan Perayaan Tabernakel pada tanggal 15 bulan Tishri. Perayaan Tabernakel (Sukkot) inilah yang ditetapkan dalam Im. 23:34 (disebut bulan ketujuh dalam ayat ini, tapi itu sama dengan bulan Tishri dalam kalender Yahudi sekarang). Menurut kajian beberapa peneliti, perayaan Tabernakel ini memiliki kaitan yang kuat dengan eskatologi Kitab Wahyu (8). Berdasarkan tradisi Ibrani, masa 10 hari antara Yom Teruah dan Yom Kippur adalah masa untuk bertobat.
Seperti kita ketahui, umat Yahudi kuno percaya bahwa usia bumi adalah 7000 tahun atau 7 milenium. Dan jika Yom Teruah kemarin memulai tahun ke 6000, maka itu berarti usia bumi tinggal 1000 tahun lagi. Angka 1000 tahun ini mengingatkan kita pada kerajaan 1000 tahun yang disebut dalam Wahyu 20:4. Oleh karena itu, menarik untuk mengamati apa yang akan terjadi di hari-hari mendatang: apakah akan terjadi berbagai perubahan besar? Ataukah biasa-biasa saja?
Memang boleh saja orang berpendapat bahwa pandangan Ibrani kuno tentang usia bumi yang 7 milenium itu dapat diperdebatkan, tetapi jangan lupa banyak juga yang diam-diam masih memercayainya. Bagi Anda yang berminat mempelajari lebih jauh tentang Kitab Wahyu dan interpretasinya, ada banyak literatur yang bermanfaat misalnya (5) & (6).
Sebagian orang lagi mungkin menunggu permulaan masa tribulasi. Menurut salah satu artikel, Yom Teruah kali ini juga menandai dimulainya masa tribulasi selama 6 tahun (2). Yang disebut dengan masa tribulasi adalah saat kuasa kegelapan dilepaskan dari kekangnya, sehingga umat manusia mengalami berbagai penganiayaan yang berat, khususnya umat percaya. Maka dari itu, mari kita lebih banyak bertekun dalam doa agar Tuhan meringankan penderitaan manusia selama masa tribulasi tersebut.
Seperti yang ditulis oleh Paulus, seluruh ciptaan sedang mengalami "birth pangs" (sakit bersalin), lihat Rom. 8:22. Mungkin itu juga yang dialami oleh seekor ulat yang sedang bermetamorfosis untuk menjadi kupu-kupu. Namun, di balik segala penderitaan itu kita akan melihat tangan Tuhan sedang bekerja merajut langit baru dan bumi baru.
Bagaimana dengan Anda? Kalau Anda mengalami banyak penderitaan selama ini, bersabarlah, tidak lama lagi akan datang saatnya anak-anak Allah dinyatakan.
Jika ada komentar dan saran, silakan kirim ke email: victorchristianto@gmail.com
14 september 2015, pk. 07:10
VC
Note: artikel ini kiranya menjadi tanda bahwa PL bukannya tidak bermanfaat untuk dipelajari, khususnya jika PL dipahami sebagai tipologi bagi PB.
Referensi:
(1) http://torahcalendar.com/Calendar.asp?YM=Y2015M6
(2) www.september2015.com
(3) David Wilkinson. Christian Eschatology and the Physical Universe. T&T Clark International, 2010
(4) Adela Yarbro Collins. Cosmology and Eschatology in Jewish and Christian Apocalypticism. Leiden: E.J. Brill, 1996.
(5) Richard Bauckham. The Theology of the book of Revelation. Cambridge: Cambridge University Press, 1993.
(6) Larry R. Helyer & Richard Wagner. The book of Revelation for Dummies. Indianapolis: Wiley Publisher Inc., 2008.
(7) https://en.m.wikipedia.org/wiki/Rosh_Hashanah
(8)http://www.birthpangs.org/articles/media/Tabernacles_Revelation_Adventist.pdf
Pagi ini saya ingin berbagi perenungan saya tentang hal-hal yang terjadi di sekitar kita. Seperti kita ketahui, metamorfosis adalah suatu proses perubahan bentuk yang terjadi secara dramatis pada suatu organisme. Misalnya dari ulat menjadi kepompong lalu menjadi kupu-kupu. Sebagai catatan awal, saya bukan seorang ahli eskatologi Kitab Wahyu (3)(4), tetapi setidaknya ada beberapa hal yang layak untuk kita simak bersama.
Kalau kita membaca Kitab Suci, di antaranya ada kalimat Paulus yang menyatakan bahwa seluruh makhluk sedang menunggu saat anak-anak Allah dinyatakan (Rom. 8:19). Atau dalam konteks kitab Wahyu, alam semesta sedang menunggu terwujudnya langit baru dan bumi baru (Why. 21:1-7). Saya memahami proses datangnya langit baru dan bumi baru tersebut sebagai proses metamorfosis, seperti ulat yang buruk menjadi kupu-kupu yang indah.
Dalam hubungan ini kiranya kita dapat belajar memahami makna teologis dari peristiwa Yom Teruah atau Rosh Hashanah yang diperingati kemarin (13 september) oleh umat Yahudi dan Kristen di seluruh dunia (7). Hari tersebut juga dikenal sebagai hari The Feast of Trumpets (Perayaan Terompet), dan untuk tahun ini juga bertepatan dengan Tahun Yobel (tahun ke-50 yang diperingati sebagai tahun pembebasan).
Kemarin saya mencoba mencocokkan peristiwa ini dengan Kalender Torah yang dikenal sebagai Creation Calendar (Kalender Penciptaan). Menarik untuk dicatat bahwa banyak siklus yang bertepatan dengan Yom Teruah kali ini, yaitu siklus Tahun Yobel yang ke-120, artinya usia bumi menurut kalender tersebut tepat 6000 tahun (1). Jadi Yom Teruah kemarin merupakan hari pertama di tahun 6000 dari kalender Yahudi, atau 1 Tishri 6000.
Memang Yom Teruah tidak termasuk dalam 6 perayaan suci yang diperintahkan oleh Tuhan dalam Imamat 23, tetapi hari tersebut tetap penting karena mempersiapkan umat akan hari Yom Kippur pada tanggal 10 bulan Tishri, dan Perayaan Tabernakel pada tanggal 15 bulan Tishri. Perayaan Tabernakel (Sukkot) inilah yang ditetapkan dalam Im. 23:34 (disebut bulan ketujuh dalam ayat ini, tapi itu sama dengan bulan Tishri dalam kalender Yahudi sekarang). Menurut kajian beberapa peneliti, perayaan Tabernakel ini memiliki kaitan yang kuat dengan eskatologi Kitab Wahyu (8). Berdasarkan tradisi Ibrani, masa 10 hari antara Yom Teruah dan Yom Kippur adalah masa untuk bertobat.
Seperti kita ketahui, umat Yahudi kuno percaya bahwa usia bumi adalah 7000 tahun atau 7 milenium. Dan jika Yom Teruah kemarin memulai tahun ke 6000, maka itu berarti usia bumi tinggal 1000 tahun lagi. Angka 1000 tahun ini mengingatkan kita pada kerajaan 1000 tahun yang disebut dalam Wahyu 20:4. Oleh karena itu, menarik untuk mengamati apa yang akan terjadi di hari-hari mendatang: apakah akan terjadi berbagai perubahan besar? Ataukah biasa-biasa saja?
Memang boleh saja orang berpendapat bahwa pandangan Ibrani kuno tentang usia bumi yang 7 milenium itu dapat diperdebatkan, tetapi jangan lupa banyak juga yang diam-diam masih memercayainya. Bagi Anda yang berminat mempelajari lebih jauh tentang Kitab Wahyu dan interpretasinya, ada banyak literatur yang bermanfaat misalnya (5) & (6).
Sebagian orang lagi mungkin menunggu permulaan masa tribulasi. Menurut salah satu artikel, Yom Teruah kali ini juga menandai dimulainya masa tribulasi selama 6 tahun (2). Yang disebut dengan masa tribulasi adalah saat kuasa kegelapan dilepaskan dari kekangnya, sehingga umat manusia mengalami berbagai penganiayaan yang berat, khususnya umat percaya. Maka dari itu, mari kita lebih banyak bertekun dalam doa agar Tuhan meringankan penderitaan manusia selama masa tribulasi tersebut.
Seperti yang ditulis oleh Paulus, seluruh ciptaan sedang mengalami "birth pangs" (sakit bersalin), lihat Rom. 8:22. Mungkin itu juga yang dialami oleh seekor ulat yang sedang bermetamorfosis untuk menjadi kupu-kupu. Namun, di balik segala penderitaan itu kita akan melihat tangan Tuhan sedang bekerja merajut langit baru dan bumi baru.
Bagaimana dengan Anda? Kalau Anda mengalami banyak penderitaan selama ini, bersabarlah, tidak lama lagi akan datang saatnya anak-anak Allah dinyatakan.
Jika ada komentar dan saran, silakan kirim ke email: victorchristianto@gmail.com
14 september 2015, pk. 07:10
VC
Note: artikel ini kiranya menjadi tanda bahwa PL bukannya tidak bermanfaat untuk dipelajari, khususnya jika PL dipahami sebagai tipologi bagi PB.
Referensi:
(1) http://torahcalendar.com/Calendar.asp?YM=Y2015M6
(2) www.september2015.com
(3) David Wilkinson. Christian Eschatology and the Physical Universe. T&T Clark International, 2010
(4) Adela Yarbro Collins. Cosmology and Eschatology in Jewish and Christian Apocalypticism. Leiden: E.J. Brill, 1996.
(5) Richard Bauckham. The Theology of the book of Revelation. Cambridge: Cambridge University Press, 1993.
(6) Larry R. Helyer & Richard Wagner. The book of Revelation for Dummies. Indianapolis: Wiley Publisher Inc., 2008.
(7) https://en.m.wikipedia.org/wiki/Rosh_Hashanah
(8)http://www.birthpangs.org/articles/media/Tabernacles_Revelation_Adventist.pdf
Komentar
Posting Komentar